Renungan Hari Senin 10 Januari 2022
Renungan Hari Senin 10 Januari 2022
Yohanes adalah utusan Allah yang mendahului Yesus Kristus. Ia telah melakukan tugasnya melakukan pewartaan awal bagi Yesus sang Mesias. Kini Kita masuk dalam konsep ajaran Yesus: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat.
Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!” Kerajaan Allah dapat diartikan sebagai dimana setiap orang mengakui kuasa Allah untuk meraja dan memimpin hidupnya. Sedangkan bertobat merupakan perubahan pemikiran dan sikap.
Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, orang harus mengubah pikirannya agar tidak sama lagi dengan orang-orang yang melawan Allah, dengan pola pikir yang salah. Sebaliknya, memiliki pola pikir yang baru, yang sesuai dengan prinsip-prinsip Kerajaan Allah. Itulah sebabnya, saat pertama kali orang mau masuk ke dalam Kerajaan Allah, orang harus mengakui dosanya.
Perikop ini mengajarkan kita setidaknya 2 hal yang dapat kita dalami. Pertama, undangan Yesus kepada 4 orang nelayan ( Simon dan Andreas, Yakobus dan Yohanes) dan yang kedua adalah tanggapan dari orang-orang yang diundang itu.
Yesus mengatakan “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Para murid yang pertama tentunya telah melihat sesuatu tentang Yesus yang secara unik mendesak, sesuatu yang sepenuhnya dapat dipercaya, sehingga mereka pun berani mengambil risiko. Simon Petrus dan Andreas, Yakobus dan Yohanes memutuskan untuk mengikut Yesus tanpa sedikit pun rasa ragu, apalagi menetapkan syarat-syarat.
Mengikuti Yesus berarti bersama-sama dengan Dia, membangun Kerajaan Allah. Orientasi hidup kita mulai berubah, yang semua dari penjala ikan (mencari nafkah) menjadi penjala manusia untuk menghadirkan keselamatan di dalam hidupnya dalam Keraajaan Allah. Taat kepada kehendak Allah dan setia didalam-Nya adalah konsekuensi sebagai iman yang hidup.
Hal ini telah dicontohkan oleh Hana dalam kitab perjanjian lama. Hana adalah istri dari Elkana dan ibu dari Samuel sesuai catatan Kitab 1 Samuel. Elakana mempunyai dua isteri: yang seorang bernama Hana dan yang lain bernama Penina; Penina mempunyai anak, tetapi Hana tidak. (lih. 1Sam 1:2).
Hana mengalami penderitaan karena tidak mempunyai anak, dan ia menyerahkan semuanya dalam doa kepada Allah. Hana percaya bahwa segala penyelenggaraan Allah akan ada dalam hidupnya. Allah mengabulkan semua doanya, dikaruniakan kepadanya seorang anak laki-laki yang di berinama Samuel. Tanpa ragu Hana pun mempersembahkan anak yang dikasihinya itu kepada Tuhan.
Doa Renungan Harian Katolik
Allah Bapa Yang Mahamurah, Engkau senantiasa membuka hati umat-Mu untuk menerima kerajaan-Mu. Kami mohon, semoga kami menerima dan mengikuti panggilan Putra-Mu untuk mewujudkan kerajaan-Mu di tengah-tengah dunia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Sumber: renunganhariankatolik.id
Sumber gambar google.com