Renungan Hari Selasa 10 Mei 2022
Renungan Hari Selasa 10 Mei 2022
Hari raya Pentahbisan Bait Allah adalah perayaan yang memperingati hari pembangunan kembali Bait Allah sesudah pembuangan mereka ke Babel.
Dalam kesempatan itu, Yesus datang lagi ke Bait Allah, berkhotbah di serambi Salomo, banyak orang yang berziarah akan bisa mendengar apa yang dikatakanNya.
Pada kesempatan itu orang-orang Yahudi menuntut agar di depan umum Ia menyatakan apakah Ia adalah Mesias yang dinantikan atau bukan.
Mereka memaksa Yesus untuk mengucapkan kata-kata yang nantinya akan menjadi dasar bagi sebuah gerakan pemberontakan dari penjajahan bangsa Roma pada waktu itu.
Mereka sudah siap memikul senjata, mengikuti Yesus ke dalam peperangan dan melenyapkan rasa malu yang diakibatkan oleh adanya penjajah yang menguasai mereka.
Orang-orang Yahudi merasa bosan mendengar mengenai hubungan antara Anak dengan Bapa-Nya sebagai dasar bagi kehidupan bangsa mereka. Mereka menuntut kekerasan, uang dan perluasan wilayah.
Tapi, Yesus memiliki rencana yang lain, diantaranya adalah kerendahan hati dan kasih. Yesus tidak menyatakan Dirinya sebagai Mesias, seperti pernyataanNya pada, perempuan samaria dan juga kepada orang buta sejak lahir yang disembuhkanNya.
Yesus adalah pembebas rohani, yang penuh dengan belas kasihan. Tidak seperti harapan orang-orang Yahudi pada waktu itu yang mengharapkan Yesus tampil sebagai Mesias yang bersifat politis dan bersikap keras, memimpikan kekuasaan, kemerdekaan dan kehormatan.
Alih-alih membakar semangat untuk berperang, perkataan Yesus diluar harapan mereka. Yesus malah menyatakan Dirinya sebagai Gembala Yang Baik, yang mengenal domba-dombanya.
Orang-orang Yahudi itu tidak mengenal Yesus, karena mereka bukanlah kawananNya.
Sebagai Gembala yang baik Yesus Kristus menjaga dan melindungi kita dari bahaya bagai, banjir, dan binatang buas.
Ia membimbing kita menuju tempat-tempat yang terbaik dan mengenyangkan kita dengan makanan dan minuman rohani terbaik.
Ia memberi kita tempat terbaik untuk beristirahat dan aman di waktu malam. Maka kita harus mengenal suara-Nya dan menaati panggilan-Nya.
Yesus selalu menyatakan Allah dan pekerjaan-pekerjaan-Nya di dalam hidupNya. Kualitas hubungan menjadi kesaksian bahwa di dalam Yesus dan di dalam Bapa ada kasih sejati yang mempersatukan.
Bagi Yesus, kesatuan-Nya dengan Bapa-Nya sangat jelas. Ini menandakan adanya hubungan yang sangat erat antara Yesus dan Bapa.
Yesus mengenal domba-domba-Nya dan domba-domba-Nya mengenal Yesus. Dengan mengenal menandakan adanya relasi yang sangat bersifat pribadi.
Doa
Allah Bapa sumber pengharapan, Engkau telah mengikat perjanjian dengan semua orang melalui Yesus yang terurapi. Semoga kami selalu berpegang teguh pada Dia dan berkembang menjadi umat yang patuh setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Sumber https://infokatolik.id/
Sumber gambar google.com