Renungan Hari Minggu 04 Desember 2022
Renungan Hari Minggu 04 Desember 2022
Kehadiran Yohanes Pembaptis menjadi titik awal penampakan pekerjaan Tuhan Yesus yang mana Yohanes menyuarakan pertobatan dengan baptisan yang dilakukannya dan itu adalah “Sebagai tanda pertobatan” sebab akan datang yang berkuasa membaptis dengan Roh Kudus dan Api (Mat. 3: 11).
Hal ini juga dipertegas Tuhan Yesus ketika Yohanes menolak untuk membaptis Tuhan Yesus “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah” (Mat. 1: 15).
Seruan pertobatan yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis adalah seruan bagi manusia untuk mempersiapkan diri bahwa akan datang Dia yang membersihkan kita dari dosa. Namun demikian Yohanes mempertegas bahwa pertobatan tidak hanya sekedar kata-kata saja namun pertobatan itu harus menghasilkan buah yang nyata.
Bertobat berarti perubahan hati dang anti haluan hidup sehingga orang yang telah bertobat tidak lagi berjalan di jalan yang penuh dengan dosa lagi namun akan berjalan dalan ‘jalan kudus’ (Yesaya 35: 1-10) yang telah disediakan oleh Allah di dalam Yesus Kristus.
Menyambut kedatangan Tuhan pertobatan adalah syarat mutlak yang harus dimiliki sebab alat penampi sudah ada ditanganNya. Dalam seruan pertobatan yang disampaikan oleh Yohanes ini ada hal yang menarik dapat diperhatikan bahwa ternyata tidak hanya penduduk Yerusalem dan Yudea yang hadir pada waktu itu namun juga orang Farisi dan Saduki dan dengan tegas Yohanes menyebut mereka dengan “keturunan ular beludak”.
Yang dapat kita saksikan melalui nas ini bahwa keselamatan dari Tuhan bukan masalah keturunan (“Abraham adalah Bapa kami”) namun harus ada pertobatan dan juga buah yang dihasilkan oleh pertobatan itu sendiri.
Keselamatan dari Tuhan tidak akan sampai kepada orang-orang yang hanya hidup secara tradisi kekristenan saja tanpa ada buah dari pertobatan itu sendiri. Sebentar lagi kita akan memasuki perayaan Natal memperingati kelahiran Tuhan Yesus Kristus, namun sudah banyak yang telah melaksanakan perayaan natal mulai dari kumpulan marga, sekolah, lingkungan dan kategorial di setiap gereja.
Maka hati-hatilah kita terjebak dalam pusaran tradisi tanpa buah pertobatan. Dengan tegas Yohanes Pembaptis telah menyatakan kepada kita bahwa keselamatan itu hanya bagi orang yang menghasilkan buah dari pertobatannya.
Pada Minggu Advent II ini Firman Tuhan ingin menyuarakan kepada kita untuk membuka diri mau diperbaharui oleh Allah agar Dia masuk dalam hidup kita dengan keselamatan yang dibawanya.
Adalah hal yang konyol jika kita menyanyikan dan menyuarakan “Yesus datang menebus dosa manusia” sementara kita tetap saja hidup dalam dosa. Maka teguran Yohanes Pembaptis “Hai kamu keturunan ular beludak!” patut untuk kita renungkan!
Doa
Tuhan Yesus Kristus, bukalah hati kami terhadap Roh hikmat dan keberanian yang telah berkarya dalam diri-Mu. Semoga kami bertobat kepada-Mu dengan tulus dan sepenuh hati, sehingga Engkau benar-benar hidup di antara kami. Sebab Engkaulah Tuhan pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
Sumber https://renunganhariankatolik.org/
Sumber gambar google.com