Renungan Hari Selasa 10 Januari 2023
Renungan Hari Selasa 10 Januari 2023
Pada Renungan Harian Katolik Hari Selasa 10 Januari 2023 menceritakan kisah saat pengajaran di sinagoga Yesus mengeluarkan roh jahat dari orang yang kerasukan, orang banyak mulai bertanya-tanya apa sebenarnya yang sedang terjadi. Sebenarnya pengajaran pokok Yesus pada saat itu adalah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Dan inilah yang diajarkannya hari itu di sinagoga di Kapernaum. Dan ujud nyata kerajaan ini ialah mulai tersingkirnya kuasa-kuasa jahat.
Hanya saja orang dari zaman itu, juga dari zaman kita sekarang, akan lebih tertarik pada pengusiran roh jahat daripada pengajaranNya. Memang Yesus kerap mengusir roh jahat dan menyembuhkan penyakit yang tak bisa ditangani tabib.
Tapi sebenarnya Yesus hadir di tengah masyarakat terutama untuk mewartakan hadirnya Kerajaan Allah. Pengusiran roh dan penyembuhan ajaib adalah kelanjutan dari benarnya warta itu, bukan sebaliknya.
Orang dulu percaya bahwa ada roh baik, yakni yang berasal dari Allah, ada roh yang jahat, yang memisahkan diri dari sumbernya, yakni Allah, dan melawannya. Bila kita bahasakan secara sederhana, roh jahat itu kekuatan-kekuatan yang “nggak bener”, yang tidak murni, ada sisi-sisi kotornya, tidak bersih.
Yang dilakukannya menimbulkan banyak perkara yang nggak bener tadi. Jadi roh jahat ialah kekuatan-kekuatan yang tak teratur. Tapi tetap kuat dan susah dihadapi dan sering membingungkan. Ia mengacaukan tatanan, membuat orang kehilangan pegangan sampai berputar-putar tanpa arah dan menjauh dari tatanan yang diadakan oleh roh baik.
Pada zaman Yesus dulu, penyakit aneh-aneh yang tak dapat ditangani tabib sering dipandang sebagai akibat kerasukan. Orang yang demikian ini biasanya disendirikan. Nah, orang tadi – yang belum diketahui bahwa kerasukan – ikut datang mendengarkan warta Yesus.
Tentunya warta Kerajaan Allah sudah dekat, bertobatlah, dan percayalah kepada Injil seperti tertulis dalam Mrk 1:15. Apa yang terjadi? Rupanya roh jahat yang bersembunyi di dalam diri orang tadi tak tahan mendengar semua itu. Ia berteriak, memakai mulut orang yang malang itu. Tak tahan berada di dekat kehadiran dia yang membawakan keilahian.
Roh jahat itu berteriak “Apa urusanmu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret!”. “Apakah engkau datang untuk membinasakan kami?” “aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.” Kekuatan jahat betul-betul mengenal apa dan siapa yang ada di situ.
Ada wilayah suci yang tak memungkinkan roh jahat bergerak. Dan wilayah itu ada pada “orang dari Nazaret” ini. Keunggulannya jelas dirasakan. Itulah yang disaksikan orang-orang waktu itu dan diberitakan kepada kita sekarang.
Mereka makin bertanya-tanya, lalu siapa sebetulnya dia yang diakui kewibawaannya bahkan oleh kawanan roh jahat yang memakai kata “kami” itu. Jadi roh-roh seperti itu merasa terancam dan gentar di hadapan orang Nazaret yang sedemikian dekat dengan Allah yang Mahasuci.
Lalu Yesus menghardik dan menyuruh Roh itu diam. Yesus mengeluarkan roh dari dalam diri orang yang kerasukan yang mau mendekat kepadanya.
Sabda hari ini mengajak kita untuk mendekat kepada pribadi Yesus. Bukan hanya kepada sekumpulan ajaran belaka. Keterpukauan orang-orang yang mengenal Yesus itu disampaikan kepada kita supaya kita berani datang mendekat dan mendengarkannya.
Penginjil Markus juga hendak membuat kita melihat bahwa dalam memberi pengajaran, Yesus juga menyingkirkan pengaruh roh jahat yang mengancam kita. Inilah kebesarannya. Inilah kuasanya. Dan kita diajak mendekat padanya.
Doa Penutup
Allah Bapa kami di surga, Putra-Mu Kauutus menjelma menjadi manusia dan mewartakan nama-Mu kepada siapa saja yang bermaksud baik.
Kami mohon, semoga kami Kautandai dengan nama-Nya dan Kauberkati dengan Roh-Mu agar dapat bersujud menyembah Engkau dalam kebenaran pada setiap tingkah laku kami.
Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/
Sumber gambar google.com