Renungan Hari Minggu 31 Desember 2023
Renungan Hari Minggu 31 Desember 2023
Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Minggu 31 Desember 2023. Dalam bacaan Injil Lukas 2:22-40 hari ini, bercerita tentang “Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu.”
Injil hari ini, Makin mengenal-Nya dalam ketaatan.
Ayat 33 seharusnya membuat para pembaca terkejut. Setelah segala peristiwa dan pemberitaan sebelumnya, masih ada lagi hal tentang Yesus yang mampu membuat Yusuf dan Maria “amat heran”!
Ini menandakan bahwa keduanya masih terus dalam proses mengenali siapa Yesus Kristus dan misi-Nya, salah satunya seperti yang disampaikan Simeon.
Yesus adalah Sang Mesias (ayat 26), yang menjadi kelepasan bagi Israel (ayat 25,38), dan memenuhi nubuat Perjanjian Lama (ayat 32, bdk. Yes. 42:6, 49:6; 34, bdk. Yes. 8:14).
Yang penting untuk diperhatikan adalah bahwa pengenalan yang lebih mendalam tersebut berlangsung dalam konteks ketaatan dan kesalehan.
Ketaatan itu tampak dari tokoh Simeon dan Hana. Simeon adalah seorang yang benar dan saleh (ayat 25), dan taat kepada Roh Kudus (ayat 25b-27).
Demikian juga Hana, yang rutin melayani di Bait Allah dan beribadah dengan berpuasa dan berdoa (ayat 37).
Kedua orang ini dipakai Allah untuk menegaskan dan meneguhkan jati diri Yesus, tidak hanya di hadapan Yusuf dan Maria, tetapi, seperti yang dilakukan oleh Hana, juga di hadapan banyak orang yang masih setia berharap kepada Allah (ayat 38).
Ketaatan itu juga tampak dari apa yang dilakukan Yusuf dan Maria. Mereka menamai Yesus sesuai dengan perintah malaikat (ayat 21).
Maria taat untuk mentahirkan dirinya (ayat 22). Mereka membawa Yesus ke Yerusalem dan menyerahkan-Nya kepada Tuhan (ayat 24), serta menyelesaikan semuanya sesuai dengan hukum Taurat (ayat 39).
Peristiwa yang dicatat Lukas dalam bentuk khiastik (gaya penulisan dimana bagian-bagian subnas yang bertema mirip disusun berurut menjadi seperti ini: a-b-c-d-c’-b’-a’) ini memberikan teladan kepada kita, tentang betapa indahnya karya Allah yang dinyatakan melalui orang-orang yang taat beribadah kepada-Nya dan saleh kehidupannya.
Renungkan
Kesalehan dan kekudusan hidup dikerjakan Kristen jelas bukan supaya bisa masuk surga, tetapi karena itu adalah respons syukur yang tepat atas keselamatan dari-Nya, sehingga Ia dapat memakai Kristen sesuai dengan kehendak-Nya.
Doa Penutup
Bapa surgawi, Allah yang Mahakuasa.
Pada hari ini, Putera-Mu yang tunggal dipersembahkan di kenisah, sebagai seorang anak manusia seperti kami.
Murnikanlah pikiran dan hati kami, sehingga kami dapat berjumpa dengan Engkau dalam kemuliaan-Mu. Amin. (Lucas Margono)