Renungan Hari Senin 22 April 2024
Renungan Hari Senin 22 April 2024
Bapak, Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Senin 22 April 2024. Dalam Bacaan Injil Yohanes 10:1-10 hari ini mengisahkan tentang Akulah pintu kepada domba-domba itu.
Setiap kali kita berbicara tentang makanan, kita membicarakannya seolah-olah kita hidup untuk makan. Oh, tentunya kita menyukai makanan yang enak dan merupakan kenikmatan setiap kali kita dapat menikmati makanan yang lezat dan memuaskan.
Tapi pada dasarnya, makanan adalah untuk rezeki kita dan sangat penting untuk kelangsungan hidup kita. Dengan kata lain, kita makan untuk hidup, dan bukan sebaliknya.
Pada bacaan pertama, Petrus sepertinya memiliki visi tentang makanan, karena dia melihat selembar kertas besar dengan segala jenis binatang dan binatang buas, segala sesuatu yang mungkin bisa berjalan, merangkak atau terbang.
Dan kemudian sebuah suara menyuruhnya untuk membunuh dan makan, tetapi dia memprotes dengan aturan pantang agamanya, bahwa tidak ada yang najis atau najis yang pernah terlintas di bibirnya.
Dan kemudian datang wahyu ketika suara dari surga mengatakan kepadanya: Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram!
Tetapi sebelum kita mulai memikirkan tentang pantangan makanan religius dan bahkan mereka yang vegetarian, visi itu diperlukan untuk Petrus dan diperlukan untuk Gereja perdana.
Itu untuk membuka pikiran Petrus untuk dikirim ke orang kafir, yang bukan Yahudi, dan dia tidak bisa melihat mereka sebagai orang yang harus dihindari.
Itu juga membuka pikiran orang-orang yang mengkritik Petrus karena bergaul dengan orang-orang kafir dan makan bersama mereka. Dan ini juga mengingatkan kita bahwa yang mempersatukan kita jauh lebih besar daripada yang memisahkan kita.
Ini juga mengingatkan kita bahwa saat kita datang untuk Ekaristi, kita telah datang ke altar Tuhan. Marilah kita kesampingkan apa yang memisahkan kita agar kita dapat dipersatukan dengan Tuhan dalam perjamuan kudus ini.Yesus datang agar kita dapat memiliki hidup dan hidup dengan penuh.
Sewaktu kita mengambil perjamuan sakral ini, semoga kita juga dikuatkan untuk bekerja demi persatuan di dalam Gereja dan juga di luar Gereja.
Doa Penutup
Allah Bapa sumber pengharapan, Engkau telah mengikat perjanjian dengan semua orang melalui Yesus yang terurapi.
Semoga kami selalu berpegang teguh pada Dia dan berkembang menjadi umat yang patuh setia.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.