Renungan Hari Senin 20 Mei 2024
Renungan Hari Senin 20 Mei 2024
Bapak, Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Senin 20 Mei 2024. Dalam Bacaan Injil Yohanes 19:25-34 hari ini mengisahkan tentang berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, “Inilah ibumu!”
Bisakah kita memahami rasa sakit Maria yang memandang putranya sekarat di kayu salib? Mary menjalani episode keibuannya yang menyakitkan ini dengan bermartabat. Kesedihan apa pun yang dia rasakan saat itu dia menyimpannya sebanyak mungkin di dalam dirinya.
Dia menderita dalam diam dan dalam penderitaannya dia menyerahkan segalanya kepada Tuhan. Maria tahu jauh di lubuk hatinya bahwa ini adalah rencana Tuhan untuk putranya dan juga untuknya. Maria mempercayai kehendak Tuhan dan menyerahkan segalanya kepada Tuhan.
Yesus menderita dan mati di kayu salib Kalvari tidak sia-sia itu dengan tujuan dan itu adalah untuk keselamatan umat manusia. Saat kita hidup di dunia ini, kita juga akan mengalami penderitaan dan akan ada saat-saat di mana akan sangat sulit bagi kita untuk menerima penderitaan ini.
Tetapi jika Yesus menderita dan jika Maria sedih melihat putranya mati secara brutal, siapakah kita yang tidak mengalami penderitaan dan rasa sakit? Hidup tidak pernah lengkap tanpa penderitaan dan rasa sakit. Kita harus melalui pengalaman-pengalaman ini agar kita dapat menjalani kehidupan yang lengkap dan bermakna di dunia ini.
Episode-episode ini harus kita lalui agar kita memiliki kesadaran akan kehadiran Tuhan dalam hidup kita.
Doa Penutup
Allah Bapa Yang Maharahim, Putra Tunggal-Mu yang dipaku di kayu salib, telah memilih Santa Perawan Maria, Bunda-Nya, untuk menjadi Bunda kami juga.
Semoga dengan pertolongan kasih-Nya, Gereja-Mu semakin berbuah limpah dari hari ke hari dan bersukacita dalam kekudusan anak-anaknya serta mampu merangkul seluruh keluarga umat manusia.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.