Renungan Hari Sabtu 7 Desember 2024

Renungan Hari Sabtu 7 Desember 2024

Renungan Hari Sabtu 7 Desember 2024

Bapak, Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Sabtu 7 Desember 2024. Dalam Bacaan Injil Matius 9:35-10:1,6-8 hari ini mengisahkan tentang Yesus melihat orang banyak itu tergerak hati Yesus oleh belas kasihan.

Saat yang tepat.

Ibarat seorang ayah yang menghukum anaknya bila kedapatan berbuat salah; teguran, hajaran yang ditimpakannya bukanlah untuk membalas perbuatan salah, tetapi untuk mengubah dan membentuk anak menjadi pribadi yang baik dan bertanggung-jawab. 

Begitu halnya perlakuan Allah terhadap bangsa Israel. Setelah Allah menindak mereka, maka inilah saat yang tepat bagi Allah untuk memulihkan mereka.

Tidak hanya perhatian yang Allah berikan, tetapi juga kesempatan baru, untuk memperbaiki sikap hidup di hadapan Allah. 

Tujuan pemulihan dari Allah adalah menegaskan ulang pengakuan iman mereka, bahwa Allahlah satu-satunya sumber pertolongan.

Pertolongan Tuhan adalah nyata. Dalam keadaan sulit dan terdesak, banyak orang melakukan hal seperti yang pernah Israel lakukan.

Tidak peduli cara yang ditempuh dan kepada siapa meminta pertolongan, yang penting adalah beroleh kelepasan. 

Akibatnya, berbagai langkah gegabah pun dibenarkan. Saat ini seluruh rakyat menjerit kelaparan, menuntut keadilan. Apakah ini tindakan Allah mendisiplin umat, yang tidak setia dan tidak percaya kepada-Nya? Mungkin “ya”! 

Namun yakinilah, bahwa tindakan tegas Allah itu penuh kasih sayang, agar umat kembali kepada-Nya, sebagai satu-satunya harapan yang mampu memberikan pertolongan nyata.

Injil hari ini, Perjalanan Yesus berkeliling ke semua kota dan desa menghasilkan suatu kesimpulan bahwa banyak orang yang hidup bagai domba tak bergembala. 

Hal itu membuat hati Yesus tergerak oleh belas kasihan untuk menolong mereka (ayat 35-36). Apa yang Tuhan Yesus lakukan?

Tuhan Yesus memanggil dua belas orang untuk menjadi murid-Nya dan mereka mendapat gelar rasul yang berarti “yang diutus” (ayat 1-4).

Tuhan Yesus mengutus mereka dengan kuasa untuk memberitakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. 

Kedua belas rasul itu pun pergi sesuai perintah-Nya untuk menyatakan pertolongan Allah bagi orang banyak (ayat 7-8). Mereka diutus kepada orang Yahudi dan bukan kepada orang kafir (ayat 6). 

Apakah ini berarti keselamatan hanya untuk orang Yahudi? Tidak! Tuhan Yesus memang datang pertama-tama untuk orang Yahudi supaya janji Mesias bagi mereka tergenapi.

Namun, kita melihat dengan jelas dalam Kitab Suci bahwa keselamatan bukan saja bagi orang Yahudi, tapi bagi semua manusia tanpa memandang suku dan bangsa.

Karena keselamatan adalah bagi semua bangsa, berarti berita bahwa Kerajaan Allah sudah dekat harus disampaikan kepada setiap orang.

Siapa pun yang telah menerima kabar keselamatan ini, memiliki tugas menyampaikannya kepada orang lain agar mereka mengalami sukacita dan keselamatan dalam Kristus Yesus (ayat 8b). 

Untuk tugas ini, Allah memanggil mereka yang mau dan yang bersandar sepenuhnya pada Tuhan.

Hati yang mau dipakai Tuhan untuk melayani tentu menyenangkan hati-Nya sebab hati sedemikian akan siap menerima tantangan apa pun dalam tugas pengutusan itu. 

Tuaian yang begitu banyak memerlukan penuai-penuai yang siap diutus. Tuaian itu adalah orang-orang yang haus, lelah, dan terlantar dalam kehidupan jasmani dan rohani. Kitalah para penuai itu, dan tuaian ada di sekeliling kita.

Renungkan

Hari ini yang kita butuhkan adalah hati seperti Tuhan Yesus yang penuh belas kasih pada orang-orang yang jiwanya terlantar.

Doa Penutup

Tuhan Yesus Kristus, sentuhlah setiap orang yang mencari Engkau, semua domba yang hilang yang sedang berusaha untuk menemukan warisan mereka di dalam Engkau.

Gunakanlah aku untuk menolong orang-orang lain melihat cintakasih-Mu yang berkelimpahan, dan untuk membimbing mereka ke dalam rahmat suatu kehidupan yang berdasarkan janji-janji-Mu. Amin.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url