Renungan Katolik Sabtu, 27 September 2025 Bacaan Injil: Lukas 9:43b-45

Renungan Katolik Sabtu, 27 September 2025 Bacaan Injil: Lukas 9:43b-45

📖 Renungan Katolik Sabtu, 27 September 2025 Bacaan Injil: Lukas 9:43b-45

“Belajar dari Salib Kristus: Kemuliaan yang Tersembunyi”

Injil hari ini menampilkan sebuah momen yang mengundang permenungan mendalam. Setelah Yesus melakukan banyak mukjizat dan orang banyak terkagum-kagum, Ia justru berbicara kepada murid-murid-Nya tentang penderitaan-Nya: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” Murid-murid tidak memahami perkataan itu, bahkan takut bertanya lebih lanjut (Luk 9:45).

Di sinilah kita belajar bahwa jalan keselamatan bukanlah jalan kejayaan duniawi, melainkan jalan salib. Di balik segala keajaiban yang Yesus lakukan, ada rencana Bapa yang lebih besar: penebusan melalui penderitaan, wafat, dan kebangkitan-Nya.

1. Kemuliaan yang Tidak Terlihat

Kekaguman orang banyak pada Yesus menunjukkan bahwa manusia cenderung mencari tanda-tanda spektakuler. Tetapi Yesus mengajak murid-murid-Nya masuk lebih dalam: kemuliaan sejati bukanlah dalam tepuk tangan manusia, melainkan dalam ketaatan kepada kehendak Bapa, bahkan sampai menyerahkan nyawa.

Inilah paradoks iman Katolik: salib yang tampak hina justru menjadi tanda kemenangan. Kita pun sering kali lebih senang menampilkan pencapaian, kesuksesan, dan hal-hal yang disukai orang lain. Namun, Injil hari ini mengingatkan bahwa menjadi murid Kristus berarti siap menanggung salib, bahkan dalam hal-hal yang tidak dipahami orang lain.

2. Ketakutan Murid-Murid

Murid-murid takut bertanya lebih lanjut. Mereka sulit menerima bahwa Mesias yang mereka ikuti harus menderita. Rasa takut itu juga sering kita alami dalam kehidupan rohani. Kita takut menghadapi kebenaran bahwa mengikuti Yesus berarti siap menyangkal diri dan memikul salib.

Namun justru dalam ketakutan itu, Yesus tidak meninggalkan kita. Ia berjalan bersama kita, mengajar kita secara perlahan, sampai kita mampu memahami rencana kasih-Nya.

3. Pelajaran bagi Kita

  • Iman sejati bukanlah hanya ketika kita melihat mukjizat, tetapi ketika kita tetap percaya meski tidak memahami sepenuhnya jalan Tuhan.
  • Salib adalah bagian tak terpisahkan dari hidup Kristiani. Penderitaan, penolakan, bahkan kesalahpahaman bisa menjadi jalan menuju kedekatan dengan Kristus.
  • Keberanian bertanya dalam doa perlu kita pelihara. Murid-murid takut bertanya, tetapi kita diajak untuk membawa semua kebingungan kita ke dalam doa, agar Roh Kudus menyingkapkan makna kasih Allah.

4. Refleksi Hidup Sehari-hari

Hari ini kita bisa bertanya kepada diri sendiri: Apakah aku hanya mencari Yesus ketika hidup berjalan mulus? Ataukah aku juga siap mengikut Dia dalam kesulitan, ketidakpastian, bahkan penderitaan?

Mengikuti Yesus berarti menaruh kepercayaan total pada-Nya, bahkan ketika kita tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Seperti Bunda Maria yang berdiri di bawah salib, kita diajak untuk tetap setia, sebab di balik misteri salib selalu ada kebangkitan.

Doa

Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk tidak takut menghadapi salib dalam hidupku. Buka hatiku agar semakin percaya pada rencana kasih-Mu, meskipun aku tidak selalu mengerti jalan-Mu. Semoga aku setia mengikuti-Mu sampai akhir. Amin.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url