Renungan Katolik Senin, 22 September 2025 Bacaan Injil: Lukas 8:16-18

Renungan Katolik Senin, 22 September 2025 Bacaan Injil: Lukas 8:16-18

📖 Renungan Katolik Senin, 22 September 2025 Bacaan Injil: Lukas 8:16-18

“Terang yang Tidak Disembunyikan”

Dalam Injil Lukas 8:16-18, Yesus berkata: “Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menaruhnya di bawah tempat tidur, melainkan menaruhnya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk dapat melihat cahayanya.”

Perumpamaan sederhana ini menyentuh inti kehidupan Kristiani: kita dipanggil untuk menjadi terang, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi dunia.

1. Terang Iman yang Tidak Boleh Padam

Yesus menegaskan bahwa iman, kasih, dan kebenaran yang kita terima tidak boleh disembunyikan. Jika seseorang telah menerima Injil, ia dipanggil untuk menjadi saksi. 

Dalam konteks zaman digital, terang iman itu bisa hadir dalam cara kita menggunakan media sosial. Apakah postingan kita memberi inspirasi? Apakah komentar kita membawa damai? Atau sebaliknya justru menambah kegelapan?

2. Tanggung Jawab Sebagai Murid Kristus

Yesus menutup perikop ini dengan kalimat: “Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi; tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil juga apa yang ia anggap ada padanya.”

Artinya, jika kita setia menggunakan talenta, iman, dan kasih yang diberikan Allah, berkat akan berlipat ganda. Tetapi jika kita menyia-nyiakan, semuanya bisa hilang.

Renungan Katolik ini mengingatkan kita bahwa menjadi murid Kristus bukan hanya soal menerima, tetapi juga memberi: memberi waktu untuk berdoa, memberi perhatian bagi sesama, dan memberi kesaksian melalui perbuatan baik.

3. Menjadi Terang di Dunia yang Gelap

Dunia sering diliputi kegelapan: kebencian, hoaks, korupsi, persaingan tidak sehat, hingga kemiskinan. Dalam situasi itu, Yesus mengundang kita untuk tidak menyembunyikan terang iman kita.

Bisa jadi terang itu kecil, tapi tetap mampu menuntun orang lain keluar dari kegelapan.

Kita tidak diminta melakukan hal besar, cukup mulai dengan hal kecil: tersenyum, menolong, berkata benar, membagikan kabar sukacita. Semua itu menjadi “pelita” yang bisa mengubah suasana.

4. Refleksi Hidup

  • Apakah saya sudah berani menyalakan terang Kristus dalam kehidupan sehari-hari?
  • Ataukah saya masih menyembunyikan iman karena takut dicemooh atau ditolak?
  • Apakah media sosial saya mencerminkan terang Kristus atau malah kegelapan dunia?

5. Doa Penutup

“Tuhan Yesus, Engkau adalah Terang dunia. Ajarlah aku untuk tidak menyembunyikan terang itu, tetapi menyalakannya bagi sesama. Semoga hidupku menjadi kesaksian tentang kasih-Mu yang tak terbatas. Amin.”

Kesimpulan:

Renungan Katolik hari ini (Lukas 8:16-18) mengajak kita untuk hidup sebagai terang Kristus yang nyata, tidak hanya dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan nyata setiap hari.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url