Renungan Katolik Sabtu 20 Desember 2025 Bacaan Injil: Lukas 1:26-38
⭐ Renungan Katolik Sabtu 20 Desember 2025 Bacaan Injil: Lukas 1:26-38
“Terjadilah Kehendak-Mu: Iman yang Membuka Jalan bagi Mujizat”
1. Saat Tuhan Mengetuk Pintu Kehidupan
Dalam renungan Katolik harian hari ini, kita memasuki salah satu peristiwa paling agung dalam sejarah keselamatan: Kabar Sukacita kepada Maria. Injil Lukas 1:26–38 menghadirkan sebuah momen yang bukan sekadar kisah, melainkan fondasi dari seluruh kehidupan Kristiani, yaitu saat Allah masuk ke dunia melalui ya seorang perempuan muda dari Nazaret.
Seruan “Salam, engkau yang dikaruniai! Tuhan menyertaimu!” mengubah seluruh arah hidup Maria. Namun kisah ini tidak hanya berbicara tentang Maria—kisah ini berbicara tentang kita semua. Kita pun dipanggil untuk berkata, “Terjadilah padaku menurut kehendak-Mu.”
Karena itu penting bagi kita untuk merenungkan makna Kabar Sukacita, bukan hanya sebagai pengetahuan iman, tetapi sebagai undangan hidup yang harus dijawab.
2. Malaikat Datang ke Nazaret: Allah Memilih yang Tidak Diperhitungkan
Injil hari ini dimulai dengan gambaran yang sangat sederhana dan tidak megah: seorang malaikat datang ke kota kecil Nazaret. Dalam konteks budaya waktu itu, Nazaret tidak terkenal, bahkan sering dianggap remeh.
Tetapi justru di sana Allah bekerja.
Ini mengajarkan bahwa Allah tidak menunggu tempat sempurna, orang sempurna, atau situasi ideal untuk berkarya. Ia memilih yang sederhana dan tampak kecil—dan melalui yang kecil itu Ia mengubah dunia.
Banyak dari kita merasa tidak layak, tidak siap, atau tidak cukup baik untuk dipanggil Tuhan. Tetapi renungan Injil hari ini mengingatkan bahwa yang Tuhan perlukan bukan kesempurnaan, melainkan hati yang siap menerima.
3. Reaksi Maria: Takut, Heran, tetapi Mau Mendengar
Maria terkejut, bahkan takut. Injil berkata bahwa ia “sangat heran” dan bertanya-tanya apa arti salam malaikat itu.
Ini sangat manusiawi.
Ketika Tuhan datang dengan rencana-Nya yang besar, respons pertama kita pun sering adalah takut. Takut gagal, takut berubah, takut kehilangan kendali.
Tetapi perhatikan langkah Maria:
- Ia tidak lari
- Ia tidak menolak
- Ia merenungkan dan mendengarkan
Dalam proses iman, mendengarkan adalah langkah pertama menuju ketaatan.
4. Kabar yang Menggetarkan: Engkau Akan Mengandung
Malaikat menyampaikan sesuatu yang mustahil menurut akal manusia: Maria—yang masih perawan—akan mengandung Putra Allah.
Inilah inti dari renungan Lukas 1:26–38:
Allah melakukan karya besar melalui hal yang mustahil.
Saat Maria bertanya, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi?” ia tidak mempertanyakan kuasa Allah, tetapi ingin memahami peran dirinya.
Pertanyaan ini membuka ruang bagi penjelasan malaikat bahwa Roh Kudus akan turun atasnya. Artinya, karya keselamatan tidak bergantung pada kekuatan manusia, tetapi pada kuasa Allah.
Demikian pula hidup kita: ketika Tuhan memanggil kita melakukan hal besar, Ia tidak meminta kita mengandalkan kemampuan, tetapi menyerahkan diri pada Roh Kudus.
5. Jawaban Maria: “Aku ini hamba Tuhan”
Inilah salah satu kalimat iman terbesar dalam seluruh Kitab Suci:
“Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”
Inilah Fiat Maria, jawaban yang mengubah sejarah dunia.
Jawaban ini bukan sekadar pasrah, melainkan:
- keputusan sadar
- sikap percaya
- tindakan iman
- keterbukaan total terhadap kehendak Allah
Bagi Maria, mengatakan “ya” berarti:
- siap menghadapi penilaian orang
- siap menghadapi risiko
- siap memikul tanggung jawab besar
- siap mengikuti rencana yang belum ia mengerti seluruhnya
Namun ia tetap berkata: Terjadilah!
6. Apa Artinya bagi Kita Hari Ini?
Renungan Katolik hari ini mengajak kita untuk bertanya:
- Apa kehendak Allah yang sedang Ia tawarkan dalam hidupku?
- Di mana aku sedang diajak untuk berkata “ya”?
- Apakah aku lebih sering mengatakan “nanti saja” daripada “terjadilah”?
Jawaban Maria memberi kita tiga inspirasi utama:
a. Iman adalah keberanian untuk mempercayai rencana yang belum terlihat
Kita tidak perlu mengerti semuanya sebelum taat.
b. Ketaatan membuka jalan bagi karya besar Allah
Ketika Maria berkata “ya,” dunia diselamatkan.
Ketika kita berkata “ya,” hidup kita pun berubah.
c. Allah bekerja melalui orang biasa
Maria bukan ratu, bukan imam, bukan tokoh besar. Ia hanya seorang gadis sederhana.
Namun Allah memilihnya.
Demikian pula Allah memilih Anda.
7. Penutup: Undangan untuk Mengatakan “Ya”
Hari ini, dalam renungan Katolik harian, kita diundang untuk menirukan Maria:
- membiarkan Tuhan datang
- mendengarkan sabda-Nya
- menjawab dengan iman
- membuka hidup bagi karya Roh Kudus
Semoga kita berani berkata:
“Tuhan, jadilah kehendak-Mu dalam hidupku hari ini.”
Demikianlah Renungan Katolik Sabtu 20 Desember 2025 Bacaan Injil: Lukas 1:26-38, semoga bermanfaat, Tuhan Memberkati. Amin.

