Renungan Hari Jumat 07 Januari 2022
Renungan Hari Jumat 07 Januari 2022
Sakit adalah penderitaan manusia. Kebahagiaan tersendiri ketika seseorang terlepas dari penyakit yang menyiksanya. Dalam perjalanan hidup sakit dan derita sering dialami oleh setiap orang. Rasa kurang bersyukur, akan kesehatan yang dialami membuat sakit terasa lebih menyakitkan.
Sakit kusta pada jaman Yesus dianggap karena dosa dan murka Allah. Penyandang kusta harus menepi ke pinggiran kota, ketika bertemu orang pun dia harus berteriak najis agar orang lain tidak dekat-dekatnya.
Dapat dibayangkan betapa berat beban psikologis dan emosional yang harus ditanggung oleh orang-orang kusta itu. Dosa adalah suatu penyakit spiritual. Dosa memisahkan kita dari sesama manusia dan mengasingkan kita dari Allah.
Orang kusta ini sangat percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan yang penuh kuasa. Yang menjadi masalah baginya adalah apakah Tuhan Yesus mau menyembuhkan dia atau tidak. Oleh sebab itu ia berkata, “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.”
Dengan bela rasa dan kasih yang besar, Yesus datang ke tengah dunia untuk menawarkan sentuhan penyembuhan-Nya. Yesus dapat mengubah kita dari “tidak bersih” menjadi “bersih” (tahir), dari sakit menjadi sehat kembali, dari mati menjadi hidup, dari kegelapan dosa menjadi pancaran kehadiran Allah.
Ia datang untuk menyembuhkan kita. Darah yang dicurahkan dari lambung Yesus memiliki kuat-kuasa untuk menyembuhkan kita jika berseru seperti si kusta: “Tuhan, jika Tuhan mau, Tuhan dapat mentahirkan aku.”
Apabila dahulu Tuhan Yesus selalu berbelas kasih dan menginginkan kesembuhan pada orang yang sakit dan menolong mereka yang menderita, maka sekarang Dia juga masih tetap sama dan Dia tetap mau menyembuhkan dengan belas kasih-Nya seperti yang dilakukan terhadap orang yang sakit kusta itu: “Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: ‘Aku mau, jadilah engkau tahir.’ Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya.” (Lukas 5:13).
Orang kusta ini mengajarkan kepada kita bahwa iman akan Yesus dapat merubah nasib seseorang. Mukjizat terjadi karena iman ada didalamnya.
Doa Renungan Harian Katolik
Allah Bapa yang Mahakuasa, kelahiran penyelamat dunia diwartakan oleh cahaya bintang di langit. Semoga kami semakin mengenal dan mengasihi Dia, yaitu Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Sumber: renunganhariankatolik.id
Sumber gambar google.com