Renungan Hari Minggu 06 Februari 2022

Renungan Hari Minggu 06 Februari 2022

Renungan Hari Minggu 06 Februari 2022

Hidup kita di dunia ini merupakan suatu proses terus-menerus menuju kebaikan dan kesempurnaan yang semakin berkenan di hati Tuhan dan sesama.

Karena itu, diperlukan keterbukaan sikap untuk selalu mau dibentuk, mau belajar dan siap sedia untuk diperbarui menuju transformasi hidup. Pribadi yang rendah hati akan mampu mernasuki transformasi hidup karena kesiapsediaannya dibentuk dan diperbarui.

Melalui Injil hari ini, kita memperoleh inspirasi lewat pengalaman Petrus dan teman-teman sepanggilan sebagai nelayan. Meskipun mereka sudah sangat ahli dan berkompeten dalam pekerjaannya sebagal nelayan, mereka mau mendengarkan nasihat dan perintah Yesus.

Hari itu, Rasul Petrus yang ahli dalam menangkap ikan (karena dia seorang nelayan selama puluhan tahun), sepanjang malam tidak menangkap apa-apa. Ketika Yesus datang dan memberi petunjuk agar petrus mengarahkan perahunya bertolak ke tempat yang lebih dalam lalu menebarkan jala di situ, Petrus dengan rendah hati mau dengan tulUS melakukannya.

Di sinilah letak kerendahan hati Petrus. Dia mau mendengarkan dan mau menerima nasihat justru pada dunia dan hal yang menjadi keahliannya. Petrus tidak arogan. Dia ingin dan mau belajarterus-menerus agar semakin hari semakin mampu menemukan makna hidup ini secara lebih mendalam.

Pengakuan diri kita dengan rendah hati sebagai pribadi yang lemah, rapuh dan jauh dari sempurna adalah awal yang baik dan unsur mendasar untuk menuju pribadi yang berkualitas dan mendalam. 

Orang yang mau belajar dan mau dibentuk adalah pribadi yang sanggup merefleksikan setiap pengalaman hidupnya sebagai jalan menuju kedewasaan dan kematangan hidup. Inilah hidup yang berkualitas.

Inilah hidup yang penuh makna itu. Ketika kita sudah sampai pada kesadaran ini, maka kita akan mampu memandang hidup dan dunia ini secara kontemplatif, yaitu melihat bahwa semua pengalaman hidupnya dengan kaca mata iman dan menyadari peranan Tuhan dalam setiap derap langkah pendewasaan dan penyempurnaan hidupnya.

Rasul Petrus dan beberapa murid yang lain setelah mengalami penyadaran dan pencerahan dari Yesus dengan lantang dan langkah pasti meninggalkan segala sesuatu yang ada pada mereka (secara lebih mendalam: segala kelekatan dan keterikatan duniawi mereka) dan hidup sepenuhnya bagi Yesus.

Kita pun yang setiap hari ingin lebih dekat mengikuti Yesus mesti lebih berani dan tegas meninggalkan segala paham, ide-ide, fanatisme dan konsep-konsep tertentu yang terlalu melekat dalam diri kita yang selama ini membuat kita terjerat Dada kedangkalan hidup.

Mari kita meninggalkan semuanya itu dan siap dibentuk dan dibarui oleh cara pandang dan semangat hidup Yesus menuju hidup yang lebih mendalam dan berkualitas.

Doa Renungan Harian Katolik

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, semua saja yang mengalami dekat dengan Dikau, menyatakan bahwa Engkau kudus dan bahwa alam semesta ini penuh dengan kemuliaan-Mu. Kami mohon, agar mereka yang Kaupanggil untuk berkarya demi nama-Mu, tetap percaya penuh akan sabda-Mu dan bangga karena menjadi murid-murid-Mu.

Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang masa. Amin.

Sumber https://www.blogevan.com/

Sumber gambar google.com

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url