Renungan Hari Kamis 17 Maret 2022

Renungan Hari Kamis 17 Maret 2022

Renungan Hari Kamis 17 Maret 2022

Dikisahkan Lazarus adalah seorang yang menderita. Pengemis degan badan penuh borok, yang berbaring di depan pintu orang kaya. Lazarus berharap mendapatkan makanan sisa-sisa orang kaya tersebut. 

Namun, jangankan belas kasihan yang ia dapat, tapi anjing-anjing yang datang dan menjilati boroknya. dalam hal ini Yesus ingin menggambarkan betapa hina dan rendahnya seorang Lazarus di dunia ini.

Tentang orang kaya, Yesus menggambarkan betapa beruntungnya kehidupan orang ini yang selalu mengenakan pakaian yang mahal dan berpesta-pora dalam kemewahan. Sungguh sebuah perbedaan yang sering kita lihat sekarang ini. 

Meski tidak se extrim Lazarus, pasti kita sering melihat orang-orang yang mungkin tidak seberuntung kita.

Ketika Lazarus dan juga orang kaya itu meninggal perubahan mulai terlihat. Lazarus yang miskin dan penuh borok itu disambut oleh malaikat dan dibawa pada Abraham yang merupakan leluhur bangasa Israel. 

Hal ini menunjukkan bahwa Lazarus berada didalam kemuliaan. Sedangkan orang kaya itu sangat menderita bahkan ia memohon agar Lazarus dapat memberinya setetes air di lidahnya. 

Hal ini menggambarkan betapa menderitanya orang kaya itu, bahkan ia pun ingat akan saudaranya yang masih hidup, dan berharap ada yang mengingatkan mereka agar tidak menderita seperti dia.

Orang kaya yang digambarkan dalam ayat perumpamaan di atas adalah orang kaya yang egois; hidupnya hanya berpusat pada diri sendiri dan tidak pernah berbuat baik, padahal Tuhan sudah memberi kesempatan kepadanya untuk berbuat baik yaitu melalui Lazarus yang sakit dan miskin, yang untuk makan saja mengharapkan sisa makanan dari orang kaya itu.

Orang kaya ini berdosa dan masuk neraka dengan segala penderitaan yang luar biasa bukanlah hanya karena dia memiliki banyak harta, tetapi letak kesalahannya ialah karena ia mengubah fungsi harta kekayaan sebagai tujuan hidupnya. 

Dengan kekayaan dan hartanya dia tidak lagi perduli denga sekitarnya, bahkan dengan Tuhan sekalipun.

Ketika Tuhan mempercayai kita dengan rahmat harta yang berlimpah, maka gunakanlah itu untuk memuliakan nama-Nya. Tidak ada salah nya ketika kita memanfaatkan apa yang kita miliki untuk membantu orang yang dalam kesulitan dan membutuhkan.

Perumpamaan ini mengajarkan kita bahwa manusia diberikan segala petunjuk bagaimana semestinya mereka menunjukkan kepedulian kepada sesamanya. 

Cukuplah dengan mengikuti semua ajaran Musa dan para nabi, dan tidak perlu menunggu bukti keajaiban seperti mendengar laporan dari orang yang kembali dari kematian.

Sumber https://www.blogevan.com/

Sumber gambar google.com

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url