Renungan Hari Kamis 11 Agustus 2022

Renungan Hari Kamis 11 Agustus 2022

Renungan Hari Kamis 11 Agustus 2022

Pengampunan sebanyak 70×7 kali ini memiliki makna pengampunan yang tiada batas. Dengan kata lain, ketika mengampuni kesalahan orang lain kita tidak perlu menghitungnya, berhentilah mengingat ‘angka’ dan teruslah mengampuni.

Memang tidak gampang, sebab mengampuni bukan berarti kita lupa seratus persen dan tidak ingat apa-apa lagi, melainkan kita membuat keputusan untuk melupakan dan tidak mencoba mengingat-ingat lagi.

Pengampunan membutuhkan bantuan kekuatan yang besar. Tindakan pengampunan yang memungkinkan kita untuk melihat keindahan yang tersembunyi dalam keadaan yang menyakitkan.

Memilih untuk “sekadar melupakan, atau “melewatkannya begitu saja” tanpa proses untuk mencapai tujuannya dapat mengarah pada tindakan sekadar menekan amarah Kita yang mungkin dapat muncul kembali dalam ledakan yang tak terkendali di kemudian hari.

Mengampuni adalah salah satu perintah yang mungkin gampang diucapkan namun sulit untuk dilakukan. Namun, kita melihat banyak tokoh-tokoh Perjanjian Lama yang memberikan contoh tentang pengampunan. Yusuf yang telah dicelakai dan dijual oleh saudaranya, akhirnya mau memaafkan saudara-saudaranya (lih. Kej 45:5-15; Kej 50:10-21).

Tindakan mengampuni yang paling sempurna adalah seperti yang dilakukan oleh Yesus, ketika di kayu salib Dia mengatakan “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Luk 23:34)

Pengampunan yang diberikan oleh Kristus di kayu salib adalah merupakan gambaran akan misi Kristus di dunia ini, yaitu Dia datang untuk memberikan pengampunan terhadap dosa yang diperbuat seluruh umat manusia.

Pengampunan ini merupakan perwujudan dari belas kasih Allah Bapa kepada umat manusia, yang memberikan Putera-Nya yang dikasihi untuk datang ke dunia dan menebus dosa dunia, sehingga barang siapa percaya kepada-Nya akan mendapat kehidupan yang kekal.

Doa 

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, melalui Nabi Yehezkiel Engkau memperlihatkan gambaran kemuliaan-Mu. Bimbinglah aku untuk selalu menyadari akan kuasa kasih-Mu sehingga aku memperoleh kekuatan dan pengharapan dalam Dikau.

Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Sumber https://renunganhariankatolik.org/

Sumber gambar google.com

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url