Renungan Hari Jumat 12 Agustus 2022

Renungan Hari Jumat 12 Agustus 2022

Renungan Hari Jumat 12 Agustus 2022

Satu pelajaran penting dari perikopa ini adalah bahwa Yesus mengangkat martabat istri (perempuan) sama dengan suami (laki-laki). Sudah menjadi tradisi bahwa yang berhak menceraikan hanyalah suami, sementara istri tidak mempunyai hak itu.

Maka dari cerita sudah terlihat bagaiman istri itu hanya menjadi bagian kedua. Berniat menceraikan berarti mengganggap istri itu tidak berharga, atau bahkan menganggap tidak ada.

Perkawinan bukan sual siapa milik siapa, atau lebih parah lagi siapa membeli siapa. Yesus menghendaki bahwa perkawinan itu sekali untuk selamanya. Jika sejak awal berkomitmen membangun kehidupan bersama, maka seharusnya kamus perceraian tidak menjadi kenyataan. Jika setiap pasangan menghargai pasangannya dengan martabat yang luhur, perceraian menjadi sebuah keniscayaan.

Perkawinan bukan transaksi. Didalamnya terkandung makna ilahi, bukan hanya sekedar jasmani. Perkawinan merupakan sebuah persekutuan manusiawi yang diberkati dalam keluhuran ilahi. Kesetiaan terhadap pasangan menjadi indikasi kesetiaan mereka pada Tuhan.

Setiap pasangan dipanggil untuk menjadi sakramen keselamatan bagi pasangannya. Suami dipanggil untuk menguduskan istri, demikian juga istri dipanggil untuk menguduskan suami. Suami istri dipanggil untuk menguduskan keluarga yang di dalamnya anak-anak hadir bagi mereka.

Perceraian hanya akan membawa pasangan pada masalah berikutnya yang sama-sama tidak mudah. Lebih bahagia mereka yang dengan kesadaran komitmen membangun keluarga dengan segala daya upaya. Ada masalah dalam keluarga merupakan bagian yang seharusnya semakin mendewasakan setiap pasangan.

Hidup dalam pekawinan tidak menjanjikan kebahagiaan yang tanpa masalah. Tetapi, hidup perkawinan menjanjikan masalah yang mampu diselesaikan bersama akan mendatangkan kebahagiaan, kebahagiaan bagi setiap pasangan yang mau saling mendengarkan dan memperbaiki diri.

Apapun panggilan kita, Tuhan menghendaki kita tekun dan setia menjalaninya. Menghadapi persoalan yang berat? Ia menjanjikan penyertaan untuk selamanya. Semoga setiap pasangan senantiasa mempunyai pengharapan dalam nama-Nya.

Doa 

Allah Bapa Mahamurah hati, yang ada pada kami Engkaulah yang memberi, segala yang kami miliki, kami terima berkat kemurahan hati-Mu.

Semoga kami meluhurkan misteri, bahwasanya Engkau telah menciptakan kami dan penuh belas kasih terhadap siapa pun yang menyerukan nama-Mu.

Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Sumber https://renunganhariankatolik.org/

Sumber gambar google.com

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url