Renungan Hari Rabu 19 Oktober 2022
Renungan Hari Rabu 19 Oktober 2022
“Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya” (Ef 3:12). “Di dalam Dia” berarti senantiasa hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan, setia dan taat melaksanakan janji-janji yang pernah diikrarkan.
Maka dengan ini kami mengajak kita semua untuk senantiasa hidup dan bertindak ‘di dalam Dia’, dalam Tuhan, tidak hidup bebas seenaknya sendiri, mengikuti selera atau keinginan pribadi.
Semoga kepada siapa pun yang berpengaruh dalam hidup dan bekerja bersama dapat menjadi teladan atau inspirator dalam hidup bersama dan bersatu dengan Tuhan dalam kondisi atau situasi apapun. Marilah kita ingat, sadari dan hayati bahwa Tuhan senantiasa menyertai dan mendampingi kita, tak pernah meninggalkan kita sendirian.
Maka meskipun hidup sendirian hendaknya jangan takut dan bertindak seenaknya, melainkan tetap berpegang teguh pada janji yang telah diikrarkan atau sabda Tuhan.
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus berbicara tentang kedatangan Anak Manusia di akhir zaman. Hal ini akan terjadi pada saat yang tidak disangka-sangka.
Itulah sebabnya, para murid diminta untuk memiliki gaya dan sikap hidup sebagai seorang hamba. Itulah sebuah cara hidup yang selalu menyibukkan diri terus-menerus untuk melayani Yesus, Sang Guru.
Sebagaimana halnya para hamba, mereka selalu siap siaga kapan pun dan di mana pun untuk menyongsong kedatangan tuan mereka. Barangsiapa yang setia tidak akan kehilangan upahnya.
Kedatangan Yesus yang kedua tidak akan terjadi secara rahasia, melainkan akan terjadi secara publik, kelihatan oleh semua orang, penuh dengan kemuliaan, dan kejayaan.
Maka, kedatangan Kristus yang kedua hanya akan terjadi satu kali saja. Seperti Yesus mengingatkan para murid-Nya, Gereja akan mengalami banyak penganiayaan sebelum kedatangan-Nya yang kedua.
Kekuatan Iblis akan menyerang umat Allah, dan para beriman tidak dibebaskan dari kesulitan ini. Namun Tuhan akan memberikan rahmat untuk bertahan, dan siapa yang bertahan sampai kesudahannya melalui pemurnian dan kesetiaan dalam pencobaan ini, akan diselamatkan.
Kedatangan Kristus yang kedua akan terjadi tanpa diduga, dengan cara yang sama seperti saat Ia naik ke surga. Artinya, tidak dapat diketahui sebelumnya (lih. KGK 673). Karena itu sikap yang tepat untuk menghadapinya adalah berjaga-jaga.
Doa
Allah Bapa kami di surga, ajarilah kami cara-Mu bergaul dengan kami dan semoga kami percaya akan sabda janji-Mu, yaitu Yesus mesias, cahaya hidup kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Sumber https://renunganhariankatolik.org/
Sumber gambar google.com