Renungan Hari Minggu 06 November 2022
Renungan Hari Minggu 06 November 2022
Hari ini beberapa orang Saduki mendekati Yesus dan bertanya: “Guru, Musa menetapkan bahwa jika saudara laki-laki laki-laki meninggal dan tidak meninggalkan seorang istri, saudara laki-laki itu tidak boleh menikahi janda itu.
Dengan melakukan ini, dia akan ”membesarkan keturunan bagi saudaranya”. Orang Saduki mengajukan skenario lain kepada Yesus: “Ada tujuh bersaudara. Kakak tertua menikah dan dia meninggal tanpa anak.
Kakak kedua menikahi jandanya, lalu yang ketiga, dan seterusnya. Ketujuh bersaudara itu meninggal, meninggalkan janda itu tanpa anak. Akhirnya janda itu juga meninggal.”
Pada titik ini orang Saduki bertanya kepada Yesus, ”Pada saat kebangkitan orang mati, wanita ini akan menjadi istri siapa?” Tentu saja orang-orang itu mencoba menjebak Yesus.
Yesus menyadari apa yang mereka lakukan dan menatap langsung ke arah mereka dan berkata, “Anak-anak zaman ini menikah dan dikawinkan, tetapi mereka yang dinilai layak mendapat tempat di zaman yang akan datang dan kebangkitan dari kematian tidak.
Sebaliknya mereka menjadi seperti malaikat dan tidak lagi bertanggung jawab atas kematian. Yesus kemudian berbicara tentang Musa dan beberapa bagian dari Kitab Keluaran yang mengatakan orang mati akan bangkit kembali.
Namun, orang Saduki bertekad untuk menetapkan bahwa posisi teologis mereka adalah yang benar. Mereka mencoba untuk mengabaikan Yesus dan ajarannya dan berharap untuk membuat diri mereka terlihat lebih unggul di mata orang banyak.
Kadang-kadang, kami juga berjalan seperti yang dilakukan orang Saduki. Pernahkah Anda berharap seseorang yang tidak Anda sayangi akan dihina atau dihancurkan? Saya berspekulasi bahwa sekarang dan lagi kami menikmati momen-momen ini.
Betapa sembrononya kita sebagai orang! Namun, kadang-kadang, kami juga mungkin telah dipermalukan dalam pertemuan terbuka dan kami tidak peduli dengan apa yang terjadi!
Hari ini berhati-hatilah dan pikirkan tentang sikap, kata-kata, dan tindakan Anda! Seringkali, "apa yang terjadi akan terjadi." Berusahalah untuk tidak menghakimi siapa pun hari ini.
Jika kita memilih untuk melakukan ini, hubungan kita akan lebih sehat dan kita mungkin akan lebih menyukai diri kita sendiri. “Jangan menghakimi, nanti kamu dihakimi!”
Doa
Allah Bapa yang Mahakuasa, melalui kebangkitan-Nya, Putra-Mu telah mengalahkan kuasa maut dan menganugerahkan hidup baru kepada kami. Kami mohon, kuatkanlah kami untuk senantiasa melaksanakan pekerjaan dan perkataan yang baik.
Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Sumber https://renunganhariankatolik.org/
Sumber gambar google.com