Renungan Hari Sabtu 19 November 2022

Renungan Hari Sabtu 19 November 2022

Renungan Hari Sabtu 19 November 2022

Bacaan Injil hari ini mungkin agak sulit untuk dipahami. Orang Saduki menantang Yesus. Mereka memberinya skenario tentang tujuh bersaudara. Kakak laki-laki tertua menikahi seorang wanita yang tidak memberinya anak.

Pria ini meninggal tanpa keturunan. Namun, pria itu memiliki 6 saudara laki-laki. Setiap saudara pada gilirannya menikahi wanita ini. Dan setiap saudara pada gilirannya meninggal, tanpa memiliki anak. Apa yang Yesus katakan kepada kita dalam Injil ini?

Bacaan ini mengajak kita untuk berhenti sejenak dan merenungkan hidup kita secara mendalam. Bagaimana saya hidup? Seberapa baik aku mencintai? Apakah saya membagikan hadiah yang saya miliki? Ini mungkin tampak seperti pilihan kecil di dunia yang sangat besar. Namun, pilihan saya dan pilihan kita memengaruhi segalanya dan semua orang di dunia ini! Apa yang akan saya pilih untuk dilakukan hari ini?

Kehidupan akhirat/keabadian sangat berbeda dengan kehidupan saat ini dimana kita berada. Kehidupan kita di sini memiliki akhir yang akhirnya. Kehidupan abadi tidak ada habisnya tidak akan ada lagi penderitaan bagi kita di sana.

Ini akan menjadi pengalaman surgawi bagi kita semua di sana. Tetapi kenyataan yang menyedihkan adalah ini: Tidak semua dari kita akan memiliki pengalaman ilahi itu. Beberapa akan pergi ke sisi lain di mana itu akan menjadi panas tanpa henti; di mana ada penderitaan abadi.

Dalam Injil, Yesus ditanya oleh orang Saduki (yang tidak percaya kebangkitan) tentang seorang wanita yang menikahi tujuh saudara laki-laki dalam periode waktu yang berbeda. Mereka berkata: "Di akhirat, siapa wanita itu?"

Yesus memberi mereka gambaran sekilas tentang apa itu kebangkitan ketika Dia berkata: “Anak-anak zaman ini kawin dan kawin lagi; tetapi mereka yang dianggap layak untuk mencapai usia yang akan datang dan kebangkitan orang mati tidak menikah atau dikawinkan. Mereka tidak bisa lagi mati, karena mereka seperti malaikat; dan mereka adalah anak-anak Allah karena merekalah yang akan bangkit.

Kita harus berusaha untuk berada di tempat itu suatu hari nanti dengan berbuat baik dan dengan mengikuti jalan Yesus. Bagaimana dengan hubungan kehidupan pernikahan yang kita miliki di dunia ini apakah masih bisa kita miliki di surga? Tidak ada yang tahu hanya Tuhan yang tahu.

Doa 

Allah Bapa, sumber segala rahmat dan kurnia, peringatan Santa Perawan Maria kami rayakan. Semoga berkat doa dan permohonannya kami dipenuhi dengan rahmat-Mu. 

Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Sumber https://renunganhariankatolik.org/

Sumber gambar google.com

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url