Renungan Hari Selasa 4 Juli 2023

Renungan Hari Selasa 4 Juli 2023

Renungan Hari Selasa 4 Juli 2023

Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Katolik Selasa 4 Juli 2023 dalam Bacaan Injil hari ini Matius 8:23-27. Yesus menghardik angin dan danau.

Kekuatiran sering kali menghambat kita untuk bisa berkembang dengan lebih baik. Hidup yang diliputi dengan ketakutan dan kekuatiran menjadikan hidup seseorang seperti tanpa harapan. Ada sedikit badai, hidupnya seolah menjadi hidup yang paling berat.

Gambaran di perahu hari ini menggambarkan hidup kita di dunia. Seringkali persoalan hidup menjadi badai yang datang dalam hidup kita. Murid-murid yang takut dan kuatir menjadi gambaran bagi kita dimana kita sering kali mengalami hal demikian.

Ketakutan yang luar biasa menjadikan hidup kita tidak terarah. Arus gelombang hidup yang mengendalikan kita, bukan kita yang mengendalikan hidup ini. Kekuatiran menutup pandangan hidup kita, seoalah tidak ada jalan keluar yang mampu kita tempuh. Yang ada hanya badai di kanan kiri kita, menakutkan dan membinasakan.

Bahkan mungkin karena takut kita merasa sudah tidak ada di dalam perahu, padahalnya nyatanya masih dalam perahu dan tenggelem. Bisa jadi kita tenggelam bukan karena memang badai yang menenggelamkan, namun karena kita tenggelam justru oleh ketakutan dan kekuatiran kita.

Orang yang bisa berenang dan yang tidak bisa berenang akan mempunyai situasi yang 180 derajat berbeda ketika menghadapi situasi karam. Orang yang tidak bisa berenang begitu kuatir dan takut sehingga justru ia tenggelam karena kekuatirannya.

Sementara orang yang bias berenang akan menghadapi situasi itu dengan tenang, ia bisa menguasai dan mengendalikan dirinya. Ia bisa berpikir panjang dan luas untuk menyelamatkan hidupnya.

Injil hari ini memberi gambaran juga kepada kita bahwa takut dan kuatir atas badai hidup membuat kita lupa akan peran serta Tuhan dalam hidup ini. Padahal Tuhan senantiasa hadir dalam kehidupan kita, Ia mengertai dan mendampingi kita.

Hanya karena kekuatiran itulah kemudian seolah Tuhan absen dari hidup kita. Ketika sudah dalam kesusahan baru lah kemudian kita ingat pada Tuhan, sudah mentok dan tidak punya jalan lagi.

Sebagai orang beriman, kita diajak untuk senantiasa menyadari bahwa Tuhan tidak pernah absen dalam hidup kita. Hanya kita yang tidak menyadari dan tidak mempersilahkan Tuhan berperan serta dalam hidup kita. Entah dalam badai atau tidak, mari menyadari kehadiran Tuhan yang senantiasa memberikan yang terbaik bagi kita.

Sebagai manusia biasa, kita pasti akan sama-sama menghadapi badai hidup. Meski menghadapi kesulitan yang sama, seorang beriman yang yakin akan penyertaan Tuhan pasti akan mempunyai sikap dan jalan keluar yang berbeda dari kebanyakan orang. Semoga kesadaran akan kehadiran Tuhan selalu membawa harapan dan berkat dalam hidup kita.

Doa Penutup

Allah Bapa Raja Kedamaian, semoga Kauhalau segala paksaan dan penindasan dari dunia kami ini. Curahkanlah Roh-Mu, agar terusirlah rasa dendam, benci, dan iri hati dan perbaruilah dunia dan kami dalam kedamaian sejati.

Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Sumber https://renungankatolik.id/renungan-katolik-selasa-4-juli-2023/

Sumber gambar google.com

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url