Renungan Hari Senin 8 April 2024
Renungan Hari Senin 8 April 2024
Bapak, Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Senin 8 April 2024. Dalam Bacaan Injil Lukas 1:26-38 hari ini kita merayakan Hari Raya Kabar Sukacita,
Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
Pesta Maria diberi kabar oleh Malaikat Tuhan adalah salah satu perayaan peringatan yang membuka babak baru dalam sejarah keselamatan umat manusia. Pesta ini mengingatkan kita akan beberapa hal penting yang patut kita syukuri.
1. Tuhan mau mewujudkan rencanaNya untuk menyelamatkan umat manusia dengan mengutus PuteraNya. Kita harus bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan sudah mewujud-nyatakan apa yang sudah direncanakannya dari abad-ke abad.
2. Tuhan mau memenuhi janji-Nya, yang sudah disampaikanNya kepada toko -toko iman dan para nabi dari jaman ke jaman. Kita harus bersyukur kepada Tuhan karena Ia sangat setia memenuhi janjiNya.
3. Tuhan mau tunjukkan keikutsertaan-Nya dalam sejarah keselamatan manusia. Bahwa Tuhan samasekali tidak acuh tak acuh akan penderitaan manusia, tetapi secara aktip dan partisipatip terlibat dalam sejarah keselamatan manusia.
Dia tidak hanya menonton dari jauh kesengsaraan manusia, tetapi turun ke dunia dalam diri PuteraNya, hadir dan secara aktip dan partisipatip menyelamatkan manusia lewat pengajaran dan penyembuhan dari bermacam-macam penyakit serta membebaskan manusia dari kungkungan setan.
Kita harus bersyukur kepada Tuhan karena Dia sangat prihatin dengan keadaan manusia berdosa, keprihatinanNya bukan bersifat pasif tetapi sangat bersifat aktip, Ia turun ke dunia merasakan penderitaan manusia dan karena cintaNya akan manusia, Ia berani berkorban, mati di kayu salib.
4. Lewat peristiwa sukacita ini, Tuhan tunjukkan mujizat yang sangat luar biasa kepada manusia, bahwa kelahiran PuteraNya, Yesus Kristus tidak melewati hukum alam yaitu perkawinan antara suami istri, tetapi Roh Kudus sendiri yang menaungi Bunda Maria, dan dari persatuan Roh Kudus dengan Bunda Maria mengandunglah Bunda Maria, yang kemudian sesudah 9 bulan seorang bayi mungil dilahirkannya ke dunia ini, yang kemudian diberi-nya nama Yesus.
5. Peristiwa sukacita ini bukan hanya aktivitas Tuhan semata, tetapi keterlibatan manusia pun sangat nampak. Maria, mewakili umat manusia di dunia ini, memberikan satu tanggapan yang sangat bagus kepada Tuhan dengan demikian karya keselamatan Tuhan pun bisa terjadi di dunia ini.
Kalau Maria tidak menanggapinya dengan positip, kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Kita harus berterima kasih kepada Bunda Maria karena ia menanggapi tawaran Allah sehingga kita pun boleh alami keselamatan.
Pertanyaan untuk kita: Apakah kita selalu mewujud-nyatakan apa yang sudah kita rencanakan dalam hidup kita? Apakah kita selalu setia menepati janji kita? Dengan menerima Sakramen permandian kita sudah menjadi anggota Gereja yang sah.
Apakah kita selalu bekerja sama dengan Tuhan agar keselamatan itu sungguh menjadi satu kenyataan bagi kita? Sadarkah kita bahwa mujizat selalu terjadi dalam hidup kita? Apa saja usaha pribadi kita agar Tuhan selalu kita rasakan dan sungguh hadir bersama kita setiap saat dalam hidup kita?
Marilah saudara-saudari… Kita harus bersyukur kepada Tuhan karena Ia sangat mencintai kita. Kabar sukacita yang disampaikanNya kepada Bunda Maria sudah mendatangkan keselamatan bagi kita.
Kita berdoa semoga keselamatan yang sudah kita terima selalu kita jaga dengan baik dan kita pupuki setiap saat sehingga mendatangkan keselamatan abadi bagi jiwa kita di saat kita kembali kepada Bapa.
Doa Penutup
Ya Allah, Engkau menghendaki agar Sabda-Mu menjelma menjadi manusia dalam rahim Perawan Maria.
Semoga kami, yang dalam iman mengakui Penebus kami sebagai Allah dan manusia, layak mengambil bagian dalam kodrat ilahi-Nya.
Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.