Renungan Hari Rabu 22 Mei 2024
Renungan Hari Rabu 22 Mei 2024
Bapak, Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Rabu 22 Mei 2024. Dalam Bacaan Injil Markus 9:38-40 hari ini mengisahkan tentang "Tak seorang pun yang telah mengadakan mukjizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku."
Yesus datang kedunia dengan tujuan mewartakan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah yang Yesus wartakan, tidak hanya sekedar kata-kata. Kerajaan Allah yang Yesus wartakan disertai tanda-tanda, yang membuktikan bahwa Allah hadir secara nyata dalam diri Yesus.
Tanda-tanda kehadiran Allah itu, dapat kita lihat ketika Yesus menyembuhkan sakit dan penyakit, mengusir roh-roh jahat dan membangkitkan orang mati.
Dan rupanya ada orang Israel, yang tidak termasuk murid Yesus, yang berusaha untuk melakukan seperti yang Yesus lakukan, yakni mengusir setan. Namun para murid Yesus, yang melihat orang itu berusaha mengusir setan dalam nama Yesus, merasa bahwa orang itu tidak berhak melakukan hal tersebut.
Karena itu, para murid Yesus mencegah orang itu untuk mengusir setan dalam nama Yesus. Bisa jadi para murid Yesus berpikir, bahwa hanya merekalah yang berhak meniru dan melakukan seperti yang Yesus lakukan.
Ketika murid Yesus menceritakan, tentang tindakan mereka mencegah seseorang yang mengusir setan, Yesus justru menegur mereka. Bahkan Yesus melarang para murid-Nya mencegah siapa saja yang berniat baik dan mau bekerja sama memberantas kejahatan.
Sebab siapa pun yang berbuat baik demi kebaikan manusia, tidak boleh dicegah dan dihalang-halangi.
Sebab bagi Yesus, mengusir setan adalah suatu tindakan kebaikan yang bisa dilakukan oleh semua orang. Karena itu, sesungguhnya setiap manusia terpanggil untuk bekerja sama dengan Allah, guna memberantas kejahatan, termasuk mengusir setan yang sering menyiksa dan menyengsarakan hidup manusia.
Tentu dalam hal ini juga, Yesus mau membuka mata dan hati para murid-Nya, bahwa kuasa Allah dalam mengusir setan, tidak bisa dibatasi oleh manusia. Siapa pun bisa mengusir setan, asalkan orang itu percaya, hidup baik dan mendekatkan dirinya kepada Allah.
Tuhan Yesus yang kita imani, telah menunjukkan contoh dan cara kerja yang tepat dalam memberantas kejahatan dalam diri manusia, yakni memerangi kekuatan setan. Dalam memberantas kejahatan itu, Yesus tidak pernah bekerja seorang diri.
Bahkan sejak awal, sebelum Yesus memulai karya-Nya mewartakan Kerajaan Allah, Yesus terlebih dahulu memilih para rasul, yang dapat diajak bekerja sama membantu Yesus dalam tugas menyelamatkan manusia. Ini berarti bahwa Yesus tidak pernah mau bekerja seorang diri. Yesus ingin bekerja sama dengan manusia.
Dan jika Yesus sudah menunjukkan keterbukaan-Nya untuk mau bekerja sama dengan manusia, maka kita umat manusia pun seharusnya mau membuka diri dan menerima siapa saja yang bekehendak baik.
Tentu dengan syarat yang jelas, kerja sama dengan semua orang yang berniat baik itu, bertujuan semata-mata, demi kebaikan manusia dan kemuliaan nama Tuhan. Sebab ketika seorang memiliki niat yang baik, dapat kita pastikan bahwa dalam diri orang hadir Allah.
Tindakan para murid, yang melarang orang berbuat baik, jadi cerminan sikap kita umat Kristiani saat ini. Dalam kehidupan sehari-hari, kita melihat bahwa ada umat Kristiani yang iri melihat orang lain berbuat baik.
Atau bisa jadi kita sendiri pernah mengalami hal yang sama. Misalnya, pada saat kita mau berbuat baik kepada orang lain, kita malahan dihalang-halangi atau dicegah agar kita gagal untuk berbuat baik.
Ada juga pengalaman lain, di saat kita sudah berbuat baik kepada sesama, kita malahan dituduh mencari keuntungan atau ada niat jahat dari kebaikan yang kita lakukan. Hal ini terjadi karena orang lain menutup pintu hatinya kepada Allah.
Atau kita sendiri yang menutup pintu hati kepada Allah, sehingga kita tidak mau bekerja sama dengan orang lain, yang memiliki niat baik yang sama dengan diri kita.
Oleh karena itu, kita belajar untuk membuka diri kita terhadap sesama dan mau bekerja sama dengan orang yang berniat baik.
Sebab Allah bisa memakai siapa saja untuk melakukan kebaikan dan memerangi semua kejahatan.