Renungan Hari Selasa 30 Juli 2024

Renungan Hari Selasa 30 Juli 2024

Renungan Hari Selasa 30 Juli 2024

Bapak, Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Selasa 30 Juli 2024. Dalam Bacaan Injil Yohanes 11:19-27 hari ini mengisahkan tentang, perumpamaan seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.

Nabi sejati vs nabi palsu

Perikop ini berisi doa syafaat Yeremia mewakili umat Yehuda dan jawab Allah terhadap doa tersebut. Bencana kekeringan yang luar biasa terjadi sekitar tahun 587 sM. Kota, tanah pertanian, pegunungan, manusia, hewan, orang besar, rakyat jelata, semua menanggung akibat parah kekeringan tersebut.

Meski setelah mendengar tentang ancaman kekeringan berat ini pun, Yehuda tetap saja mengeraskan hati.

Andaikan Yehuda mengakui dosa-dosa mereka dan memohon ampunan tentu mereka akan beroleh belas kasihan Allah. Oleh karena mereka tidak melakukan itu, Yeremia bertindak mewakili bangsanya mengakui dosa, memohon ampun, bersyafaat.

Namun pertobatan harus datang dari keinsyafan orang yang bersangkutan. Karena itu Allah melarang Yeremia mendoakan bangsanya. Tetapi berpegang pada peringatan dan pengajaran-Nya, Allah berketetapan mengirimkan perang, kelaparan dan penyakit sampar.

Sebagai nabi sejati, Yeremia sudah berdoa sesuai kebenaran firman. Lalu ia menanti Tuhan meski hatinya sedih tentang bangsanya. Lain halnya dengan para nabi palsu. Mereka meninabobokan Yehuda dengan doa-doa bahwa Tuhan memberi damai tanpa mereka harus bertobat. Para nabi dan negarawan seperti itu hanya ingin menyenangkan hati umat dan beroleh untung bukan menyampaikan pesan Tuhan dengan segala risikonya.

Pada masa kini, orang Kristen wajib menjadi nabi bagi zaman ini. Kita harus mengumandangkan kebenaran, memberi peringatan keras Tuhan terhadap orang-orang yang tidak mau bertobat. Kita juga justru harus melawan pengkhotbah-pengkhotbah yang hanya mengumandangkan kabar baik murahan tanpa harus meninggalkan dosa.

Camkan 

Tuhan tidak dapat dipermainkan. Pertobatan sejati harus terjadi untuk menghindarkan diri dari murka-Nya yang dahsyat.

Injil hari ini, Jadilah gandum sampai masa menuai.

Di dalam ladang yang sama tumbuh gandum dan lalang. Karena keduanya tumbuh bersama-sama, maka sebelum masa menuai, lalang yang mengganggu tumbuhnya gandum tidak boleh dicabut.

Gandum dan lalang dikondisikan tumbuh bersama-sama, tetapi pada masa menuai, keduanya tidak akan mendapatkan perlakuan yang sama. Yang akan dituai adalah gandum, sedangkan lalang akan dikumpulkan untuk dibakar dalam api. Inilah perumpamaan Yesus yang kedua tentang Kerajaan Sorga dengan penekanan akhir zaman, kepada orang banyak dan kemudian menjelaskan artinya kepada murid-murid-Nya.

Hal Kerajaan Sorga bagaikan seorang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya (ayat 24). Yesus menekankan bahwa yang ditaburkan adalah benih yang terpilih, berkualitas, dan akan memberikan hasil yang memuaskan.

Gandum adalah jenis makanan yang penting bagi Israel dan sering melambangkan kebajikan atau pemeliharaan Allah. Tetapi musuh sang penabur mencuri kesempatan disaat semua orang tidur untuk menaburkan benih lalang di antara benih yang baik itu. Iblis memang sengaja mengacaukan bahkan menggagalkan rencana Allah.

Iblis memilih benih lalang, karena pada awal pertumbuhannya sangat mirip dengan gandum. Bila keduanya tumbuh bersama, sangat sulit dibedakan. Yang pasti adalah gandum tetap tumbuh sebagai gandum dan lalang tumbuh sebagai lalang, tidak akan terjadi sebaliknya.

Keduanya akan tampak jelas berbeda ketika musim menuai. Itulah sebabnya sang penabur melarang hamba-hambanya mencabut lalang pada saat pertumbuhan, karena kemungkinan besar gandumnya pun ikut tercabut.

Dalam dunia ini, orang-orang benar hidup bersama-sama orang-orang yang menyesatkan dan yang melakukan kejahatan. Secara kasat mata sulit membedakan manakah yang sungguh-sungguh orang-orang benar dan yang sungguh-sungguh penyesat.

Itulah sebabnya untuk sementara waktu sampai Kristus datang, para penyesat dan pembuat kejahatan dibiarkan hidup bersama orang-orang benar. Namun orang-orang benar harus bertahan sampai musim menuai dan akan muncul sebagai pemenang, bercahaya bagaikan matahari dalam Kerajaan Bapa.

Renungkan 

Hai orang-orang benar, pertahankan mutu gandum Anda sampai tiba musim menuai dan Dia akan menyambut Anda.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url