Renungan Hari Selasa 17 Desember 2024

Renungan Hari Selasa 17 Desember 2024

Renungan Hari Selasa 17 Desember 2024

Bapak, Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Selasa 17 Desember 2024. Dalam Bacaan Injil Matius 1:1-17 hari ini mengisahkan tentang "Silsilah Yesus Kristus, anak Daud."

Di dalam wejangan perpisahan kepada putra-putranya Yakub tampil sebagai nabi luar biasa yang berbicara dalam bahasa inspirasi yang puitis. Dia memanggil setiap putranya bergiliran ke tepi pembaringannya untuk mendengarkan kata-kata berkat, teguran atau kutukan. 

Di dalam setiap kasus dia memilih satu ciri khas tertentu sebagai penilaian terhadap orang itu dan kelompok keluarganya. Kata-kata Yakub merupakan nubuat mengenai perkembangan pada masa depan berdasarkan pemahaman sang ayah akan sifat setiap putranya. Mereka memahami bahwa ucapan-ucapan resmi ayah mereka itu merupakan nubuat yang penting dan menentukan (ayat 2).

Yehuda, putra keempat Yakub dari Lea, menerima pujian total yang pertama dari ayah yang sudah tua itu. Yehuda adalah orang yang melanjutkan pengharapan Israel dalam dirinya. Tanpa memiliki hak kesulungan, martabat luar biasa, ataupun kekuatan rohani, dia akan tampil sebagai pemimpin yang berkuasa dari sebuah umat yang akan mengagumi dan memuji dirinya dengan penuh semangat. 

(Yehuda artinya memuji). Dia akan ditakuti oleh musuh-musuhnya, sebab bagaikan seekor singa dia akan terus mengejar mangsanya hingga mencapai kemenangan. Kemudian, setelah menyelesaikan tugasnya dia akan kembali untuk beristirahat di dalam bentengnya di gunung sehingga dia akan sulit untuk dikalahkan. 

Dia akan memegang dengan kuat tongkat kerajaan yang melambangkan kekuasaannya selaku seorang pejuang, raja dan hakim. Bangsa mana saja dapat berbahagia, aman dan terhormat jika Yehuda menjadi pemimpin dan pelindungnya (ayat 8-10).

Mazmur, Allah memerintah

Salomo dikenal juga karena doanya memohon hikmat dan bukan harta kekayaan. Mazmur dari Salomo ini tampak senada dengan doanya itu. Mazmur ini merupakan permohonan agar Tuhan menganugerahkan kemampuan kepada raja untuk memerintah dengan adil dan benar (ayat 1-4). Karena raja yang adil dan benar akan mendatangkan kesejahteraan bagi rakyatnya, bagai hujan yang memberi kesuburan pada tanah (ayat 6).

Salomo juga meminta agar kekuasaannya diperluas. Namun permohonan ini bukan didasarkan pada ketamakan atau karena gila kuasa. Ia menginginkan kerajaannya memiliki pengaruh luas karena punya misi khusus, yakni agar ia dapat menyebarkan keadilan dan kebenaran di seluruh muka bumi (ayat 8-14). 

Tentu saja semua itu bertujuan agar semakin banyak orang yang dapat menikmati kesejahteraan hidup. Dan sebagai balasan, rakyat akan menyampaikan ucapan terima kasih mereka melalui berbagai persembahan, pujian, dan juga doa. Karena raja telah memberikan pengaruh yang baik, tanahnya akan makmur mendatangkan panen yang melimpah.

Di balik sang raja, pemazmur melihat Tuhan Allah. Meski mazmur ini banyak menuliskan puji-pujian kepada sang raja, tetapi sesungguhnya pujian itu hanya layak dinaikkan kepada Allah, yang telah memilih raja. Karena pemerintahan raja sesungguhnya adalah pemerintahan Allah.

Alangkah indahnya memiliki pemerintah yang demikian, yang sadar akan misi yang diemban, yaitu mengupayakan terwujudnya kesejahteraan rakyat; yang sadar siapa dirinya di hadapan Allah, yang memerintah alam semesta.

Saat kampanye menjelang pemilihan umum, biasanya banyak orang/partai yang mengumandangkan rayuan gombal yang bertujuan agar kita memilih orang/partai tertentu. Namun bila orang/partai itu terpilih, apakah janji-janji itu akan ditepati? 


Maka bagi kita, mazmur Salomo merupakan contoh tentang bagaimana seharusnya kita berdoa dan mengharapkan pemerintahan Tuhan berlangsung di dunia.

Injil hari ini, Silsilah Yesus.

Injil Matius dimulai dengan silsilah Yesus Kristus. Apa yang ingin Matius ungkapkan sebenarnya? Di dalam Septuaginta (Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani) istilah ‘silsilah’ hanya ditemukan dalam Kej. 1 dan 5. Ini menandakan bahwa penggunaan istilah ‘silsilah’ dimaksudkan Matius untuk mengungkapkan asal usul Yesus. 

Berarti sejak ayat pertama, Injil Matius telah membawa kita ke dalam pertanyaan yang sangat penting bagi setiap manusia yaitu: Siapakah Yesus? Apa peran-Nya dalam rencana Allah dan dalam kehidupan kita?

Sebagai anak Daud, Yesus menggenapi janji Allah kepada Daud bahwa keturunannya akan tetap menduduki takhta Israel dan memerintah kerajaan di seluruh alam semesta (2Sam. 7:12-16; Yes. 9:6-7). Sebagai anak Abraham, Yesus menggenapi janji yang diberikan kepada nenek moyang bangsa Israel. 

Karena Dia, seluruh umat manusia akan diberkati (Kej. 12:1-3). Penggenapan tentang berkat universal kepada semua bangsa di dalam Yesus memang menjadi fokus utama Injil Matius. Karena berkat universal disebut dalam ayat pertama dan ayat terakhir Injil Matius. Sebagai anak Daud dan anak Abraham Yesus benar-benar telah lahir dan ada dalam sejarah manusia. 

Ini dibuktikan oleh Matius melalui silsilah Yesus Kristus (2-16).Silsilah Yesus Kristus ini berdasarkan data sejarah dalam Perjanjian Lama dan buku catatan di dalam Bait Allah di Yerusalem. Ini semakin menegaskan bahwa berkat universal itu telah tersedia bagi umat manusia.

Renungkan

17 ayat pertama Injil Matius kembali mengingatkan kita bahwa Yesus adalah fokus utama dalam firman Tuhan. Dialah Tuhan dan Juruselamat yang Allah berikan bagi seluruh umat manusia. Marilah di malam Natal nanti kita panjatkan puji syukur yang paling agung atas berkat yang telah dilimpahkan bagi kita di dalam Yesus, sekaligus mengevaluasi apakah hidup kita sudah senantiasa terfokus kepada-Nya.

Doa Penutup

Datanglah, ya Hikmat-Kebijaksanaan dari Allah yang Mahatinggi yang membimbing segenap ciptaan dengan kuat-kuasa dan cintakasih sempurna.

Ajarlah kami untuk berjalan di jalan kebenaran-Mu. Amin.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url