Renungan Hari Kamis 10 April 2025

Renungan Hari Kamis 10 April 2025

Renungan Hari Kamis 10 April 2025

Bapak, Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Kamis 10 April 2025. Dalam Bacaan Injil Yohanes 8:51-59 hari ini mengisahkan tentang, Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.”

Bahasa yang tidak sambung sering menimbulkan salah paham dan pertengkaran. Dibutuhkan penyelarasan terus menerus supaya bisa mengerti satu sama lain. Begitu juga dengan Tuhan.

Kita perlu selalu menyelaraskan diri dengan Tuhan, sesama dan seluruh ciptaan supaya saling mengerti dan menumbuhkan. Ketika keselarasan itu dicapai maka paduan suara kehidupan pun bisa mencapai harmoni yang nyaman di seluruh indera kita.

Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, dengan kata lain Ia telah ada sebelum manusia diciptakan. Kata-kata orang-orang Yahudi bahwa Yesus belum berumur lima puluh tahun dan apakah sudah melihat Abraham merupakan ungkapan keterbatasan atau ketidakmampuan untuk mengimani bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, Penyelamat Dunia yang mereka nantikan kedatanganNya.

Percakapan antara orang-orang Yahudi dengan Yesus ini kiranya cukup bagus untuk mawas diri perihal kedalaman iman kita, entah dalam hal pengetahuan maupun penghayatan.

Kenyataannya orang lebih senang melihat kesalahan orang lain pun ketika orang itu melakukan suatu kebaikan . Budaya kebanyakan orang, lebih mudah melihat kelemahan, padahal tidak banyak berguna jika kita hanya mencela atau menolak orang lain dengan melihat kejelekannya.

Jika kita melihat dengan pandangan yang positif, dapat dikatakan kita mengembangkan orang tersebut, meskipun untuk itu dia harus berjuang. Orang Yahudi mencela Yesus karena mengaku sebagai Anak Allah dan bersama dengan Allah.

Orang Yahudi yang tidak mengerti mencela karena tidak mengenal Allah. Pikiran negatif demi kepentingan diri sendiri menjauhkan mereka dari pertolongan Allah. Ujung ketidaktahuan dan salah sambung dengan misteri agung jati diri Yesus, membuat orang-orang Yahudi menyimpulkan, bahwa Yesus kerasukan setan. Bahkan lebih dari kata, mereka mengambil batu untuk melempari Dia.

Kita sering menyalahkan Tuhan dan mau menghancurkan-Nya untuk sesuatu yang tidak kita ketahui dan tidak kita mengerti, hanya menduga-duga. Kita menutup diri tidak mengakui keterbatasan kita.

Itu berarti sudah pasti kita yang terlalu bodoh, bukan Dia. Sikap kita yang terlalu sembrono dapat menghancurkan orang lain dan diri sendiri serta tetap merasa tak berdosa.

Doa Penutup

Allah yang Mahasetia, hadirlah pada umat yang berseru kepada-Mu. Lindungilah kami yang mendambakan belas kasih-Mu. Semoga kami bersih dari segala noda dosa, tetap bertekun dalam cara hidup yang saleh dan akhirnya pantas mewarisi janji-Mu.

Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url