Renungan Katolik Hari Jumat, 1 Agustus 2025 Matius 13:54-58 – "Yesus Ditolak di Kampung Halaman-Nya"
Renungan Katolik Hari Jumat, 1 Agustus 2025 Matius 13:54-58 – "Yesus Ditolak di Kampung Halaman-Nya"
“Dari manakah diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mukjizat-mukjizat itu?” (Mat 13:54)
Pendahuluan: Yesus dan Kampung Halaman-Nya
Dalam Injil hari ini, kita menyaksikan momen yang ironis sekaligus menyedihkan: Yesus ditolak oleh orang-orang sekampung halaman-Nya sendiri. Setelah mengajar dengan hikmat yang luar biasa dan melakukan mukjizat di banyak tempat, kini Yesus kembali ke Nazaret—tempat Ia dibesarkan. Namun, alih-alih disambut, Ia justru diragukan dan ditolak. Matius mencatat bahwa mereka merasa heran, bukan karena kekaguman, tetapi karena keraguan: "Bukankah Ia anak tukang kayu?"
Renungan Katolik Harian: Ketika Iman Tertutup Prasangka
Renungan Katolik hari ini mengajak kita merenungkan bagaimana prasangka dan keterikatan pada masa lalu bisa menghalangi pertumbuhan iman. Orang-orang Nazaret tidak bisa melihat Yesus lebih dari sekadar "anak Yusuf". Mereka memenjarakan identitas-Nya dalam kenangan masa kecil dan latar belakang keluarga-Nya.
Hal ini mengajarkan bahwa iman sejati tidak dibangun di atas pengenalan lahiriah semata, melainkan keterbukaan hati untuk melihat karya Allah, bahkan dalam hal yang sederhana dan biasa. Refleksi rohani Katolik hari ini menantang kita: Apakah kita juga menolak suara Tuhan hanya karena datang dari orang yang "terlalu biasa"?
Kisah Ini Relevan Bagi Kita
Matius 13:54-58 bukan hanya cerita tentang Yesus dan Nazaret, melainkan cermin untuk kita sendiri. Mungkin dalam hidup kita, ada banyak “Yesus” yang datang dalam bentuk orang tua, teman, pasangan, atau bahkan orang asing yang membawa teguran atau ajakan untuk berubah. Tapi seperti orang-orang Nazaret, kita lebih sering menutup diri karena merasa “tahu” siapa mereka.
Padahal bisa jadi, justru melalui merekalah Tuhan sedang bekerja. Renungan Katolik harian ini mengundang kita untuk membuka mata rohani, dan membiarkan Tuhan berbicara, walau dalam cara yang tidak kita duga.
Iman yang Menyambut, Bukan Menolak
Dalam ayat terakhir dikatakan, “Dan karena ketidakpercayaan mereka, Ia tidak mengadakan banyak mukjizat di situ.” (Mat 13:58). Ini bukan berarti kuasa Yesus terbatas, tetapi menunjukkan bahwa iman kita berperan penting dalam menghadirkan kuasa Allah dalam hidup kita.
Mukjizat terjadi bukan karena hebatnya kita, tapi karena hati yang percaya dan terbuka. Sebaliknya, ketika hati kita dikeraskan oleh sinisme, pengalaman masa lalu, atau keangkuhan, maka kehadiran Yesus bisa berlalu begitu saja—tanpa membawa perubahan apa pun.
Refleksi Pribadi
- Apakah saya pernah menolak kebenaran karena datang dari orang yang saya anggap "tidak layak"?
- Apakah saya percaya bahwa Tuhan bisa bekerja lewat cara-cara sederhana?
- Apakah saya memberi ruang bagi Yesus untuk berkarya dalam keseharian hidup saya?
Doa Renungan Katolik
Tuhan Yesus, ampunilah aku jika selama ini aku terlalu mengandalkan penilaianku sendiri. Ajarku untuk mengenal dan menerima-Mu dalam setiap pribadi dan situasi yang hadir dalam hidupku. Lembutkan hatiku agar aku tidak kehilangan kehadiran-Mu hanya karena prasangka. Amin.
Penutup
Melalui renungan Injil hari ini dari Matius 13:54-58, kita diajak untuk bertumbuh dalam iman yang terbuka dan rendah hati. Mari jangan sampai kita menjadi seperti orang Nazaret, yang karena merasa paling tahu, akhirnya kehilangan kesempatan mengalami mukjizat Tuhan.