Renungan Katolik Rabu, 30 Juli 2025: Harta yang Terpendam dan Mutiara yang Berharga

Renungan Katolik Rabu, 30 Juli 2025: Harta yang Terpendam dan Mutiara yang Berharga

Renungan Katolik Rabu, 30 Juli 2025: Harta yang Terpendam dan Mutiara yang Berharga

Bacaan Injil: Matius 13:44-46

"Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah; setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."

1. Mencari yang Hakiki di Tengah Dunia Serba Instan

Di era digital yang serba cepat dan serba instan ini, manusia dengan mudah tergoda untuk mencari hal-hal yang menyenangkan sesaat, namun melupakan apa yang sungguh bernilai. Bacaan Injil hari ini menantang kita untuk memeriksa kembali: apakah kita sedang mencari harta sejati dalam hidup ini, atau hanya mengejar kenikmatan sesaat?

Yesus menyampaikan dua perumpamaan: tentang harta yang terpendam dan mutiara yang berharga. Keduanya memiliki pesan utama yang serupa: ketika seseorang menemukan sesuatu yang sangat berharga, ia rela mengorbankan segalanya demi memilikinya. Begitulah seharusnya sikap kita terhadap Kerajaan Allah.

2. Harta yang Terpendam: Kerajaan Allah Itu Layak Diperjuangkan

Bayangkan seseorang yang bekerja di ladang orang lain lalu tanpa sengaja menemukan harta yang terpendam. Ia tahu betapa berharganya harta itu. Ia tidak mencurinya. Ia mengambil keputusan bijak: menjual seluruh miliknya dan membeli ladang itu secara sah agar dapat memiliki harta tersebut.

Renungan Katolik hari ini mengajak kita merenungkan:

Apakah kita benar-benar rela mengorbankan kenyamanan, harta, atau bahkan ego kita demi memperoleh Kerajaan Allah?

3. Mutiara yang Sangat Berharga: Panggilan untuk Hidup Total kepada Tuhan

Perumpamaan kedua berbicara tentang seorang pedagang yang tahu nilai dari mutiara. Ia tidak asal membeli; ia mencari dengan sungguh-sungguh. Dan ketika ia menemukan yang terbaik, ia menjual semua yang dimilikinya.

Itulah gambaran orang yang mengenal Yesus secara mendalam. Ia tidak setengah hati. Ia tahu bahwa hanya dalam Tuhan ada kedamaian sejati. Maka ia rela menyerahkan seluruh hidupnya untuk mengikuti Yesus.

Pertanyaannya bagi kita hari ini adalah:

Apakah kita masih mencari “mutiara lain” yang palsu?

Apakah kita sudah menemukan Yesus sebagai harta kita yang sejati?

4. Apa Arti Mengorbankan Segalanya?

Renungan hari ini tidak meminta kita menjual semua harta benda secara harfiah. Tetapi Yesus menantang kita untuk memprioritaskan Kerajaan Allah di atas segalanya. Mungkin itu artinya:

Mengatur ulang waktu kita agar lebih memberi ruang untuk doa dan firman Tuhan.

Melepaskan kebiasaan buruk, meski sulit, demi hidup yang lebih kudus.

Memilih kejujuran dan kebenaran meskipun merugikan secara duniawi.

5. Dunia Menawarkan Banyak “Mutiara Palsu”

Kita hidup di zaman yang menawarkan banyak “mutiara palsu”:

popularitas, kekayaan instan, validasi dari media sosial, gaya hidup glamor. Semua itu bisa memikat, namun sering kali menyesatkan.

Yesus mengajak kita untuk memiliki mata rohani yang mampu membedakan mana yang sungguh berharga. Harta sejati bukanlah apa yang tampak, tetapi apa yang kekal.

6. Refleksi Pribadi: Apa Harta Terpendam dalam Hidupku?

Mari kita bertanya secara pribadi:

Apa yang paling aku kejar selama ini?

Apakah aku rela menyerahkan zona nyamanku demi kehendak Tuhan?

Apakah aku sudah menemukan harta rohani yang sejati, yaitu hidup dalam Kristus?

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini bisa mengubah arah hidup kita.

7. Doa dan Aksi: Menemukan dan Memiliki Harta Itu

Doa sederhana hari ini:

Tuhan, berilah aku hati yang mampu melihat nilai sejati dari Kerajaan-Mu. Buat aku rela meninggalkan segalanya demi mengikuti-Mu. Ajarilah aku untuk tidak tertipu oleh gemerlap dunia, tetapi mampu menemukan Engkau sebagai harta yang sesungguhnya.

Aksi kecil hari ini:

Ambil waktu 10 menit untuk hening dan merenung.

Tuliskan dalam jurnal: “Apa yang benar-benar paling penting dalam hidupku?”

Ambil langkah konkrit untuk mengutamakan Tuhan lebih dari sebelumnya.

8. Penutup: Hidup Adalah Tentang Pilihan

Injil hari ini menegaskan bahwa hidup adalah soal memilih dengan penuh kesadaran. Pilihan untuk menjadikan Tuhan dan Kerajaan-Nya sebagai prioritas utama bukanlah pilihan yang mudah, tapi itulah pilihan yang akan memberikan damai sejati.

Kita bisa saja kehilangan banyak hal duniawi, tetapi jika kita mendapatkan Kristus, kita telah mendapatkan segalanya.

Jika kamu diberkati melalui renungan ini, bagikan kepada teman atau komunitasmu. Mari kita terus mencari, menemukan, dan memiliki harta rohani yang kekal dalam Kristus.

Selamat merenungkan dan bertumbuh dalam kasih Tuhan!

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url