Renungan Katolik Kamis, 21 Agustus 2025 Bacaan Injil: Matius 22:1–14
Renungan Katolik Kamis, 21 Agustus 2025 Bacaan Injil: Matius 22:1–14
Diundang ke Perjamuan, Apakah Kita Siap?
Injil hari ini menampilkan perumpamaan Yesus tentang seorang raja yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Semua sudah disiapkan: hidangan terbaik, undangan telah dikirim, bahkan kesempatan kedua diberikan bagi mereka yang menolak. Namun banyak yang menolak, sibuk dengan urusan sendiri, bahkan ada yang berlaku kasar kepada para utusan. Akhirnya, undangan itu diberikan kepada siapa saja yang ada di persimpangan jalan — baik orang baik maupun jahat.
Pesan Yesus sangat jelas: Kerajaan Surga terbuka bagi semua, tetapi tidak semua akan masuk, karena kesiapan hati menjadi syarat penting.
1. Undangan yang Disepelekan
Yesus memakai gambaran perjamuan kawin untuk menggambarkan sukacita dan kelimpahan hidup bersama Allah. Perjamuan ini bukan sembarang makan bersama, melainkan perayaan kasih yang abadi.
Sayangnya, banyak yang menolak undangan itu. Mereka lebih sibuk dengan pekerjaan, bisnis, atau urusan pribadi. Dalam konteks rohani, ini menggambarkan orang yang menunda atau menolak panggilan Allah karena hati mereka terikat pada hal duniawi.
Kita pun bisa saja termasuk di dalamnya saat kita:
- Lebih memilih sibuk tanpa menyisakan waktu untuk doa.
- Mengabaikan kesempatan untuk mendalami iman.
- Menganggap remeh misa atau sakramen.
2. Panggilan untuk Semua Orang
Ketika tamu undangan pertama menolak, sang raja memerintahkan pelayannya mengundang siapa saja yang ditemui — tanpa memandang latar belakang atau reputasi. Ini melambangkan rahmat keselamatan yang terbuka untuk semua orang.
Kerajaan Allah tidak eksklusif untuk “orang baik” saja. Tuhan memanggil yang berdosa, yang tersisih, dan yang merasa tidak layak. Namun, meski undangan itu gratis, tetap ada syarat: mengenakan pakaian pesta.
3. Pakaian Pesta: Simbol Kesiapan Hati
Tamu yang diundang tetapi tidak memakai pakaian pesta akhirnya dikeluarkan. Ini menunjukkan bahwa tidak cukup hanya datang, tetapi kita harus datang dengan hati yang siap dan hidup yang selaras dengan panggilan Allah.
Pakaian pesta di sini melambangkan:
- Hidup dalam pertobatan.
- Memelihara kasih terhadap sesama.
- Menerima sakramen dengan layak.
4. Panggilan untuk Kita Hari Ini
Hari ini, kita diingatkan bahwa setiap hari adalah undangan baru dari Tuhan untuk datang ke hadapan-Nya. Kita diundang ke dalam doa, pelayanan, persekutuan, dan akhirnya ke Perjamuan Kudus dalam Ekaristi.
Pertanyaannya: Apakah kita siap mengenakan pakaian pesta rohani itu? Atau kita masih menundanya karena terikat pada hal-hal duniawi?
Doa
Tuhan Yesus, Engkau selalu mengundangku untuk duduk di meja-Mu dan menikmati sukacita dalam-Mu. Ampunilah saat aku menolak atau menunda undangan-Mu. Tolong aku untuk selalu siap hati, agar ketika Engkau memanggil, aku boleh masuk dan tinggal bersama-Mu dalam kemuliaan. Amin.
📌 Poin Renungan
- Undangan Tuhan berlaku untuk semua, tetapi butuh kesiapan hati.
- Kesibukan dunia bisa membuat kita melewatkan perjamuan rohani.
- Pertobatan adalah pakaian pesta yang harus kita kenakan.