Renungan Katolik Jumat, 14 November 2025 Bacaan Injil: Lukas 17:26-37
🌿 Renungan Katolik Jumat, 14 November 2025 Bacaan Injil : Lukas 17:26-37
“Siap Menyambut Hari Tuhan”
📖 Kesibukan Dunia dan Lupa akan Kekekalan
Dalam Injil hari ini, Yesus mengingatkan para murid tentang datangnya hari Tuhan yang tak terduga. “Sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari Anak Manusia.” (Luk. 17:26).
Manusia pada zaman Nuh dan Lot hidup sibuk — makan, minum, kawin, berdagang, membangun — namun tidak menyadari bahwa hidup mereka segera berubah oleh peristiwa besar yang datang tiba-tiba.
Kata-kata Yesus ini bukan sekadar peringatan tentang akhir zaman, tetapi juga panggilan agar kita hidup dalam kesadaran rohani setiap hari, tidak terbuai oleh rutinitas dunia.
💧 1. Hidup Seperti Zaman Nuh: Sibuk Tapi Kosong
Zaman Nuh bukanlah zaman tanpa kemajuan. Orang-orang sibuk membangun, berdagang, berkeluarga — hal-hal yang tampak baik dan normal. Tetapi mereka melupakan Allah di balik semua kesibukan itu.
Mereka hidup hanya untuk hal-hal sementara, tanpa arah kekal.
Begitu pula kita di zaman modern ini. Kita bekerja keras, membangun karier, mengejar kenyamanan, dan menikmati hiburan digital. Namun sering kali, Tuhan menjadi sekadar “sela waktu”, bukan pusat kehidupan.
Renungan ini mengajak kita untuk bertanya:
“Apakah aku hidup dengan kesadaran bahwa hari ini bisa menjadi hari terakhirku di dunia ini?”
🔥 2. Hari Tuhan Datang Secara Tak Terduga
Yesus berkata, “Barangsiapa pada hari itu ada di atas sotoh rumah, janganlah ia turun untuk mengambil barang-barangnya.” (Luk. 17:31).
Pesan ini menekankan ketidakterdugaan kedatangan Tuhan. Tidak ada waktu untuk bersiap secara mendadak. Karena itu, persiapan harus dilakukan sekarang, setiap hari, di tengah hidup biasa.
Menjalani hidup rohani berarti selalu siap. Siap bukan berarti takut, tetapi hidup dengan cinta dan tanggung jawab di hadapan Allah. Kita tidak tahu kapan Tuhan memanggil, tapi kita tahu bagaimana seharusnya kita hidup: dalam kasih dan kesetiaan.
🌾 3. Jangan Melekat pada Dunia
“Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.” (Luk. 17:33)
Yesus mengingatkan bahwa terlalu melekat pada dunia — harta, status, gengsi, bahkan dosa — akan membuat kita kehilangan kehidupan sejati.
Kita dipanggil untuk hidup dengan hati yang lepas bebas, seperti peziarah yang sadar bahwa bumi ini bukan tujuan akhir.
Lepas bukan berarti menolak dunia, tetapi menempatkan semuanya di bawah kasih Tuhan. Bekerja, membangun, dan mencintai tetap penting, tetapi semuanya dilakukan dengan orientasi kekal.
📖 4. Hidup Siap Sedia: Menemukan Tuhan di Tengah Dunia
Hidup siap sedia tidak berarti meninggalkan dunia, melainkan menemukan Tuhan di tengah dunia.
Dalam pekerjaan, doa singkat, perhatian kecil kepada orang lain, pengampunan yang sulit diberikan — di sanalah Tuhan datang setiap hari.
Hidup siap menyambut Tuhan berarti membangun keintiman dengan-Nya sekarang, bukan nanti.
Tuhan tidak ingin kita hidup ketakutan akan akhir zaman, melainkan hidup dalam cinta dan kesiapan setiap waktu.
🙏 Penutup: Waktu yang Diberi, Hidup yang Disucikan
Renungan hari ini mengingatkan kita: hari Tuhan datang dengan tiba-tiba, tapi bagi orang yang hidup dalam kasih dan kesetiaan, hari itu bukan hari kehancuran, melainkan hari sukacita.
Seperti pelita yang tetap menyala di malam hari, demikianlah kita dipanggil untuk menjadi terang yang setia menyala dalam iman, harapan, dan kasih.
✨ Doa
Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk hidup dengan hati yang selalu siap menyambut-Mu.
Jauhkan aku dari kesibukan yang membuatku lupa akan Engkau.
Jadikan setiap hari kesempatan untuk mengasihi dan melayani,
agar ketika Engkau datang, aku Engkau dapati tetap setia.
Amin.
📖 Pesan Hari Ini
“Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya.” (Luk. 17:33)

