Renungan Katolik Sabtu, 25 Oktober 2025 Bacaan Injil: Lukas 13:1-9
📖 Renungan Katolik Sabtu, 25 Oktober 2025 Bacaan Injil: Lukas 13:1-9
“Kesempatan untuk Bertobat”
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus menanggapi peristiwa tragis: orang-orang yang mati dibunuh Pilatus dan mereka yang tertimpa menara Siloam. Orang banyak menganggap penderitaan itu akibat dosa mereka. Namun Yesus meluruskan: bukan karena mereka lebih berdosa, melainkan setiap orang harus bertobat agar tidak binasa (Luk. 13:1–5).
Lalu Yesus menyampaikan perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah (Luk. 13:6–9). Pohon itu diberi kesempatan tambahan: digali tanahnya dan diberi pupuk, semoga berbuah.
Injil hari ini adalah undangan: jangan menunda pertobatan. Tuhan sabar, penuh belas kasih, memberi kesempatan, tetapi kesempatan itu tidak selamanya ada.
Bukan Menyalahkan, Tetapi Bertobat
Orang Yahudi sering menghubungkan penderitaan dengan dosa. Tetapi Yesus menegaskan bahwa tragedi bukanlah bukti seseorang lebih berdosa. Sebaliknya, tragedi itu menjadi pengingat bahwa setiap orang perlu bertobat.
Yesus mengubah cara pandang: jangan sibuk menyalahkan orang lain, melainkan periksa hati sendiri.
Pohon Ara yang Tidak Berbuah
Perumpamaan pohon ara sangat relevan. Pohon itu mendapat waktu bertahun-tahun, tetapi tidak berbuah. Pemilik hampir menebangnya, namun si penggarap meminta tambahan waktu untuk memberi pupuk.
Kita adalah pohon ara itu. Tuhan menunggu kita menghasilkan buah kasih, iman, dan kebaikan. Namun sering kali kita hanya hidup untuk diri sendiri. Syukur kepada Allah, Yesus adalah “penggarap” yang memohon kesempatan bagi kita.
Kesabaran Allah, Kesempatan Bagi Kita
Allah tidak tergesa-gesa menghukum. Ia sabar, memberi ruang bagi kita untuk berubah. Tetapi kesabaran itu bukan berarti kita bebas menunda terus. Waktu pertobatan ada batasnya.
Pertobatan sejati berarti:
- Menyadari kelemahan dan dosa.
- Kembali kepada Allah dengan rendah hati.
- Menghasilkan buah nyata dalam perbuatan kasih.
Relevansi untuk Hidup Sehari-hari
Di dunia modern, kita sering menunda hal-hal rohani: doa, pelayanan, atau bertobat dari kebiasaan buruk. Kita berkata, “Nanti saja, masih ada waktu.” Tapi Injil hari ini menegaskan: waktu tidak selalu ada.
- Jika hari ini kita mendengar suara Tuhan, jangan keraskan hati.
- Jangan tunggu tragedi untuk sadar.
- Kesempatan adalah anugerah, jangan disia-siakan.
Menghasilkan Buah Pertobatan
Pertobatan bukan sekadar kata-kata, tetapi harus nyata dalam hidup:
- Buah kesabaran dalam keluarga.
- Buah kejujuran di tempat kerja.
- Buah kepedulian terhadap sesama yang miskin dan tersingkir.
- Buah doa dan iman yang menguatkan.
Yesus menghendaki kita berbuah, sebab iman tanpa buah adalah iman yang mati.
Penutup
Renungan Lukas 13:1–9 mengingatkan kita:
- Jangan menunda pertobatan.
- Gunakan kesempatan yang Tuhan beri.
- Hasilkan buah yang nyata dalam hidup.
🙏 Doa:
“Tuhan Yesus, terima kasih atas kesabaran-Mu. Jangan biarkan aku menunda pertobatan. Tuntun aku menghasilkan buah kasih dalam hidup sehari-hari. Amin.”