Renungan Hari Senin 18 Oktober 2021

Renungan Hari Senin 18 Oktober 2021

Renungan Hari Senin 18 Oktober 2021

Berani….. minta tolong?!

Pemberani. Itulah salah satu gambaran ideal yang harus ditampakkan oleh seorang pelayan Tuhan. Sifat lain yang sering dianggap “semarga” dengan keberanian adalah kemandirian, dan siap untuk memberikan pertolongan pada saat dibutuhkan. Sifat-sifat inilah yang justru tidak ditonjolkan Paulus kali ini. Mengapa demikian?

Ada cukup banyak alasan. Beberapa sahabat terdekat Paulus Seperti Timotius sendiri, Kreskes, Titus, dan lainnya,tidak sedang bersama dengannya. Juga Tikhikus, karena Paulus sendiri yang telah mengutusnya pergi. 

Selain itu, juga Demas yang telah membelot serta meninggalkan Paulus, bersama dengan orang-orang lain yang telah “meninggalkan aku” pada saat pembelaannya yang pertama di pengadilan (ayat 16). 

Semua ini dilengkapi dengan kehadiran Aleksander, yang banyak berbuat jahat. Karena itu Paulus berani meminta tolong, terutama kepada Timotius, dan, secara tidak langsung, kepada Markus. Permintaan tolong ini merupakan pengakuan Paulus tentang ketidakberdayaan dirinya yang membutuhkan bantuan saudara-saudara yang lain.

Berani mengakui kebutuhan penting dalam pertumbuhan iman. Kerendahan hati ini melahirkan pengakuan, bahwa hanya Allah yang sanggup bertindak adil terhadap yang jahat (ayat 14), dan yang sanggup mendampingi, menguatkan, dan menjagainya. 

Paulus, rasul yang dikenal tegar iman dan berkepribadian matang, bukanlah manusia super, yang selain terus mengandalkan pertolongan dan pemeliharaan Allah, juga selalu dapat mengatasi permasalahannya sendiri. Pauluspun ternyata membutuhkan Dukungan moril dari teman-temannya. 

Tindakan Paulus ini membukakan kepada kita tentang dua hal. Pertama, fungsi teman atau sahabat dalam persekutuan adalah saling menghibur, menguatkan, dan berbagi suka maupun duka. Kedua, hanya sahabat sejati yang memiliki kepekaan untuk bertindak memberikan pertolongan.

Kadang mengakui kesulitan dalam pertumbuhan kerohanian kita berarti kesempatan untuk meminta tolong. Sebaliknya, sering keengganan kita untuk meminta tolong adalah awal dari keangkuhan dan kebebalan, yang bermuara pada kejatuhan.

Injil Hari ini, Sebagai murid harus siap diutus dalam misi Kristus

Seperti padi yang sudah kuning dan membutuhkan penuai, begitu pula ladang Tuhan membutuhkan pekerja (2). Karena itu Yesus mengutus tujuh puluh murid untuk pergi memberitakan bahwa Kerajaan Allah telah tiba. 

Sifat pelayanan itu mendesak dan penuh bahaya maka mereka harus waspada (2-3, karena mereka bagaikan anak domba yang diutus ke tengah-tengah serigala). Konsentrasi mereka harus terpusat karena mereka mesti bersegera melaksanakan tugas itu. 

Segala sesuatu yang mengakibatkan penundaan, harus diabaikan karena mereka harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Mereka juga tidak boleh memusingkan diri dengan segala keperluan yang harus mereka bawa.

Meskipun tampaknya pengorbanan mereka begitu besar, belum tentu tanggapan yang akan mereka terima selalu menyenangkan. Adakalanya mereka akan mengalami penolakan yang mengecewakan (10-11). 

Namun demikian, mereka harus tetap memberitakan Kerajaan Allah dan juga menyembuhkan orang sakit. Bila berita itu ditolak, haruslah diucapkan suatu peringatan mengenai hukum Allah. 

Yang amat menggembirakan adalah bahwa Yesus menyiratkan betapa berarti dan mulianya penugasan itu, karena penerimaan terhadap mereka diidentikkan dengan penerimaan terhadap Allah sendiri. “Barangsiapa mendengarkan kamu ia mendengarkan Aku dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan yang menolak Aku ia menolak Dia yang mengutus Aku”. Ini puncak penugasan sekaligus jaminan dukungan Yesus yang terus menerus.

Mendesaknya misi Tuhan Yesus ke dunia, menyadarkan kita bahwa misi itu ditujukan untuk semua orang, dan harus segera dilakukan! Meskipun terbayang ancaman dalam menjalani tugas ini namun penyertaan dan dukungan dari Tuhan Yesus kiranya menghilangkan keraguan kita.

Doa: Tuhan Yesus, kami ingin berkarya sebagai utusan-Mu. Kuatkan iman kami dan curahkan kuasa-Mu atas kami ketika kami takut dan merasa lemah. Amin.

Sumber https://carekaindo.wordpress.com/ 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url