Renungan Hari Jumat 05 November 2021

Renungan Hari Jumat 05 November 2021

Renungan Hari Jumat 05 November 2021

Dasar dan buah Pelayanan Paulus.

Tanpa segan atau ragu Paulus memuji kelebihan dan keistimewaan Jemaat Roma. Mereka penuh dengan segala kebaikan, memiliki banyak pengetahuan dan karunia saling menasihati (ayat 1). 

Pujian rasul ini tentu sangat menyukakan hati jemaat. Paulus tanpa segan mengingatkan orang Roma tentang panggilannya sebagai rasul bagi orang non-Yahudi. Sebagian orang Kristen Yahudi meremehkan orang non-Yahudi, tetapi Paulus malah bangga boleh dipanggil menjadi rasul bagi mereka yang bukan Yahudi. 

Dengan girang ia menyaksikan perbuatan Tuhan yang sangat memberkati pelayanannya (ayat 17-19), disertai kuasa dan tanda mukjijat. Pelayanan dalam panggilan dan penyertaan Tuhan memang tidak akan membuat kita kecewa atau menyesal. 

Sebagai orang Kristen pelayan Injil, hidup kita tidak luput dari tantangan atau salib. Panggilan yang jelas dan penyertaan Tuhan akan membuat kita kuat berjuang dan pada waktunya ‘menuai’ penuh sukacita.

Pelayanan yang Orisinil. Apa prinsip pelayananan Paulus? Ia berprinsip melayani Injil di wilayah (bidang) yang belum pernah dijangkau atau dijamah orang lain (ayat 20-21). Paulus rela keluar dari Yerusalem (pusat kehidupan budaya-agama Yahudi) dan melakukan perjalanan misi ke daerah-daerah baru wilayah orang kafir. 

Kadang tanpa sadar, kita memiliki kebanggaan semu akan status gereja dan pelayanan kita. Kita ingin bertahan di tempat yang di dalamnya kita merasa akrab, aman, bangga, berhasil, dan lain sebabainya. 

Namun sungguhkah kita memang dipanggil untuk tetap di tempat itu? Mengapa banyak lulusan Sekolah/ Kursus Teologi, Kateketik, Sekolah Evangelisasi Pribadi (SEP) atau Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) yang menganggur? 

Mengapa banyak intelektual Kristen berpotensi tidak punya sumbangsih apa pun di gerejanya? Seandainya mereka mau membekali diri dan memasuki wilayah-wilayah baru, kemungkinan besar tidak akan terjadi demikian.

Anda akan melayani Tuhan secara optimal jika melayani Tuhan pada tempat yang Tuhan mau, pada waktu dan dengan cara Tuhan.”

Tuhan, beranikan kami menyambut tantangan pelayanan baru yang Engkau bukakan.

Mazmur, Bersoraklah bagi Tuhan.

Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan-Nya sejak semula dan dituntaskan-Nya. Ungkapan nyanyian baru merupakan ungkapan hidup yang baru, yang bersyukur, yang percaya kepada karya keselamatan Allah, bukan hanya perbuatan ajaib tetapi juga pernyataan keadilan Allah di depan bangsa-bangsa, dan pernyataan kasih setia Allah kepada umat-Nya.

Keselamatan sampai ke ujung bumi. Keselamatan dari Allah berlaku bagi seluruh bangsa sampai ke ujung bumi. Inilah berita kesukaan besar. Biarlah seluruh bumi bersorak-sorai dan bermazmur bagi Dia, yang berdaulat mutlak atas seluruh ciptaan-Nya. 

Kumandangkanlah terus nyanyian baru sebagai ungkapan syukur atas apa yang telah dibuat Allah dalam diri Putera-Nya. Di dalam Kristus Umat berkeyakinan teguh, bahwa Ia akan datang sebagai Hakim yang menegakkan kebenaran. Allah telah melakukan perbuatan-perbuatan ajaib, sekarang pun Dia sedang melakukannya, dan masih akan terus melakukannya.

Renungkan: Pujilah Tuhan sebab Ia tetap berkarya sampai pemerintahan Allah menguasai dunia ini sepenuhnya dengan keadilan dan kebenaran kekal. Masih kurangkah alasan Anda untuk bersukacita dan bersyukur karena keselamatan-Nya?

Injil hari ini, Kesempatan.

Harta dapat menjadi berkat, juga bisa menjadi kutuk. Tergantung bagaimana menggunakannya: menjadikannya pemuas keinginan pribadi atau sebagai sumber untuk melayani sesama. Inilah yang kita pelajari sebagai topik utama dalam pasal 16 ini, yakni tentang penggunaan harta.

Bendahara, dalam kisah ini, memiliki reputasi yang dapat mengancam kedudukannya, terutama ketika tuannya meminta laporan keuangan. Kuatir menghadapi ancaman pemecatan, ia putar otak, mencari cara agar bisa memperoleh bantuan di kemudian hari. 

Dengan cerdik ia mengambil hati orang yang berhutang kepada majikannya, dengan mengurangi jumlah hutang orang tersebut (5-7). Mungkin si bendahara melakukannya dengan mengurangi jumlah bunga pinjaman orang tersebut yang seharusnya menjadi komisi untuk dia. 

Dengan apa yang telah dilakukannya, si bendahara berharap telah menanam budi sehingga suatu saat bisa memperoleh bantuan dari orang tersebut. Bendahara yang tidak jujur ini telah belajar dari kegagalannya. Ia mengorbankan miliknya dan kemudian memberikannya pada orang lain supaya ia dapat mengambil keuntungan dari pemberian itu dikemudian hari. 

Cerdik bukan? Itulah yang dipuji Yesus dari bendahara ini, bila Dia membandingkannya dengan anak-anak terang (8). Meskipun mungkin saja anak-anak dunia menggunakan harta untuk hal-hal yang tidak benar, mereka tetap memikirkan keuntungan semaksimal mungkin yang dapat diberikan harta mereka.

Seharusnyalah kita bijak dalam memaksimalkan penggunaan harta, yang sudah dipercayakan pada kita. Ingatlah bahwa harta tidak dapat dibawa mati. Harta hanya bernilai selama kita hidup saja. Oleh sebab itu jangan gunakan harta hanya untuk kepentingan diri sendiri, gunakanlah juga untuk kemaslahatan orang lain. 

Karena memiliki harta berarti juga menyandang tugas penatalayanan, maka kita harus memikirkan bagaimana menggunakan harta dalam pelayanan untuk memuliakan Allah.

DOA: Tuhan Yesus, perkenankanlah aku untuk lebih mengenal Engkau. Kuingin dipenuhi dengan kasih-Mu yang akan mengalir juga kepada orang-orang lain lewat diriku. Oleh Roh Kudus-Mu, pimpinlah orang-orang di mana saja kepada diri-Mu. Amin.

Sumber https://carekaindo.wordpress.com/

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url