Renungan Hari Selasa 30 November 2021

Renungan Hari Selasa 30 November 2021

Renungan Hari Selasa 30 November 2021

“Bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? 

Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!” (Rm 10:14-15).

“Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik”, inilah kiranya yang baik kita renungkan atau refleksikan. Sebagai umat beriman kita dipanggil untuk menjadi pembawa kabar baik, sehingga di mana pun berada atau kemana pun pergi kita senantiasa membawa kabar baik, terdengar dan tersiarkan segala sesuatu yang baik. 

Memang untuk itu kita sendiri harus senantiasa dalam keadaan baik serta suka berbuat baik kepada siapa pun dan di mana pun tanpa pandang bulu. Apa yang disebut baik senantiasa berlaku universal, kapan saja dan di mana saja, maka hemat saya yang paling baik adalah keselamatan jiwa manusia. 

Maka baiklah jika kita sungguh mengutamakan dan memperjuangkan keselamatan jiwa manusia, hendaknya tidak takut dan tidak gentar menghadapi aneka masalah, tantangan dan hambatan, mengingat dan memperhatikan bahwa untuk mengusahakan keselamatan jiwa pada masa kini sungguh berat karena sikap mental materialistis begitu merasuki banyak orang dalam berbagai macam bidang kehidupan bersama di tengah masyarakat. 

Namun percayalah jika kita sungguh berkehendak baik serta mengusahakan apa yang baik pasti akan memperoleh dukungan dari banyak orang, karena mereka yang berkehendak baik lebih banyak daripada mereka yang berkehendak jahat.

Tanda baik kita berkehendak baik serta mengusahakan apa yang baik antara lain cukup banyak orang tergerak untuk mendekat dan bersahabat dengan kita, karena cara hidup dan cara bertindak kita sungguh menarik, mempesona serta memikat. 

Marilah kita saling membantu dan mendukung agar semakin banyak orang semakin percaya kepada Tuhan, semakin beriman, semakin mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan dalam cara hidup dan cara bertindak setiap hari.

Mazmur, Kenal Tuhan melalui Kitab Suci

Kuasa, kemuliaan, dan hikmat Allah nyata di dalam alam semesta. Langit menjadi tempat bagi Allah untuk menempatkan matahari, bulan, dan bintang. Ketiganya berfungsi sebagai penerang bagi dunia, serta untuk membedakan siang dari malam (Kej 1:14-19). 

Meski tidak ada suara atau kata-kata, berita tentang kemuliaan Allah terpancar ke seluruh jagat raya melalui keindahan semesta (ayat 2-5a). Memang tak perlu ada cerita maupun berita, karena panasnya sinar matahari yang menjamah seluruh ujung bumi menjadi bukti tak terbantahkan mengenai keberadaan Allah (ayat 5b-7).

Namun pengetahuan tentang Allah melalui alam tidak sejelas pengenalan yang dinyatakan di dalam Taurat-Nya. Melalui ciptaan kita tahu ada Allah yang mencipta alam. Akan tetapi, pengetahuan tersebut tidak cukup membawa kita mengenal Tuhan secara pribadi. 

Perhatikan, pemazmur memakai nama “Allah” (ayat 2) ketika berbicara mengenai ciptaan dan memakai nama Tuhan (ayat 8-10) ketika berbicara tentang Taurat. Kata Tuhan (ditulis dengan huruf kapital) berasal dari kata Yahweh. 

Jika Allah (berasal dari kata Elohim) lebih menggambarkan Dia sebagai Pencipta langit dan bumi, maka Yahweh (yang merupakan nama pribadi Allah) lebih menggambarkan Tuhan, Allah perjanjian yang memberikan Taurat.

Pemazmur memaparkan tujuh (menunjukkan angka sempurna) karakter Taurat yaitu sempurna, teguh, tepat, murni, suci, benar, dan adil. Umat Allah yang merenungkan Taurat akan mendapatkan banyak faedah: disegarkan, diberi hikmat dan bersuka cita (ayat 8-9). 

Sebab itu pemazmur menganggap Taurat lebih indah daripada emas dan lebih manis daripada madu (ayat 11). Bukan itu saja, umat Allah yang berpegang pada Taurat akan terhindar dari banyak hal negatif termasuk kesesatan, pelanggaran, dan tipuan orang jahat.

Taurat dapat diartikan sebagai ajaran yang Tuhan berikan di dalam Kitab Suci. Marilah kita memperlakukan Alkitab sebagai anugerah berharga karena Tuhan memberikannya supaya kita dapat mengenal Dia secara pribadi.

Injil hari ini, Mengikut Yesus

Ajakan yang disampaikan oleh Yesus adalah “ikutlah Aku!”. Jika Tuhan Yesus menyerukan untuk mengikut Dia maka akan timbul pertanyaan: “Mau kemana Tuhan bawa kita?

Bacaan Injil hari ini , Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita bagaiamana untuk mengikut Dia.

Pertama; Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya.

Jika kita merenungkan lebih jauh jawaban Tuhan Yesus ini mungkin kita akan sepakat untuk mengatakan bahwa memang “untuk mengikut Yesus tidak ada kata berhenti” mau itu hujan, badai topan dan salju, panas terik apapun yang ada di depan tidak ada kata untuk berhenti karena Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya di dunia ini, sehingga harus tetap berjalan. 

Maka ketika kita mengatakan kepada Tuhan “aku mau mengikut Engkau kemana saja Engkau pergi” maka ingatlah tiada kata istirahat atau berhenti mengikut Yesus. Sesulit apapun kondisi kehidupan yang kita jalani jangan pernah berhenti tetap harus berjalan, ingatlah Yesus tetap berjalan bersama kita, sekuat apapun badai yang menerpa kehidupan kita ingatlah bahwa Yesus juga merasakan badai yang engkau rasakan karena engkau berjalan bersama Yesus.

 Jika kita percaya Allah adalah yang penuh dengan kuasa mengapa kita harus takut? Apakah kita akan mengatakan “kita akan binasa!” ketika badai yang datang melebihi kekuatan kita sementara kita berjalan bersama dengan Tuhan Yesus?

Kedua; Biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka

Aturan untuk mengikut Yesus bukan terletak pada kita tetapi pada Yesus. Jika serius mau ikut Yesus, ikuti dan patuhilah aturan main yang ditetapkan oleh Tuhan Yesus sehingga tidak ada kata “sebentar Tuhan!”. 

Maka jika mau ikut Yesus patuhi aturan Yesus dan jangan patuhi aturan dunia. Jika Tuhan Yesus memberi aturan Kasihilah Musuhmu! Dan berdoalah untuknya.

Sementara aturan dunia mengatakan “Bencilah musuhmu dan kutuklah dia!. Sehingga kita harus ingat dan sadar bahwa mengikut Yesus bukan supaya Tuhan memenuhi keinginan kita, tetapi kitalah yang harus memenuhi keinginan Tuhan.

Keputusan mengikut Yesus adalah keputusan terpenting dalam hidup kita. Mengikut Yesus tidak lain adalah mengakui kuasaNya dalam kehidupan ini. Aturan yang ditetapkan Allah bukan untuk mempersulit kita malah sebaliknya adalah untuk mempermudah kita menjalani kehidupan ini. 

Jika kita memandang aturan Tuhan dari sudut pandang hukum duniawi adalah memang sulit dan menyakitkan. Namun kita harus ingat bahwa aturan dunia akan membinasakan tetapi aturan Tuhan adalah untuk menghidupkan.

Sesungguhnya ketika kita setia mengikut Yesus, kita sedang dibawa ke tempat kehidupan yang kekal yang telah disediakanNya. Siapa yang bertahan berjalan bersama Yesus akan mengakhirinya di rumah Bapa yang kekal.

Mari lihat kembali hidup kita apakah langkah-langkah kehidupan yang kita jalani sudah memang mengikuti langkah Tuhan Yesus atau tanpa sadar kita sudah jauh tertinggal dari Yesus atau kita sudah jauh salah arah karena selama ini yang kita ikuti bukanlah Yesus tetapi iblis.

DOA: Tuhan Yesus, aku mendengar Engkau memanggilku. Aku ingin menanggapi panggilan-Mu itu, namun aku seorang pribadi yang lemah dan tak pantas. Di sini aku Tuhan! Lakukan apa saja yang Kaukehendaki atas diriku. Utuslah aku ke mana saja sesuai dengan kehendak-Mu. Aku hanya memiliki hasrat untuk mengikuti-Mu. Amin.

Sumber https://carekaindo.wordpress.com/

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url