Renungan Hari Minggu 16 Januari 2022
Renungan Hari Minggu 16 Januari 2022
Salah satu bentuk pesta yang sering dihadiri oleh warga masyarakat adalah pesta perkawinan. Biasanya suatu pesta perkawinan dipersiapkan dari jauh hari sebelumnya.
Harapannya, perayaan tersebut bisa berlangsung sesempurna mungkin dengan makanan dan minuman yang tersedia dan cukup. Semua famili dan kenalan yang sudah diundang bisa hadir, tempat pesta yang baik dan sebagainya.
Pesta perkawinan menjadi suatu perayaan penting di dalam hidup, yang umumnya dilaksanakan satu kali bagi mereka yang dipanggil untuk bentuk panggilan hidup ini, kecuali kalau ada hal-hal lain yang tidak bertentangan dengan Gereja.
Hal lain perlu diketahui bahwa pesta perkawinan adalah suatu rahmat Allah yang dilimpahkan kepada suami dan istri dalam bentuk hidup berkeluarga.
Tuhan Allah memercayakan kepada mereka tanggung jawab dan kewajiban melalui panggilan suami istri, terlebih-lebih untuk kehidupan rohani dan pendidikan anak-anak yang adalah buah kasih mereka di dalam Tuhan.
Injil Yohanes hari ini membicarakan tentang pesta perkawinan di Kana. Tentu suasana pesta perkawinan kita di Indonesia sangat berbeda dengan di Kana tersebut. Adalah tradisi di daerah sana bahwa anggur adalah salah satu sarana pesta yang sangat penting.
Oleh sebab itu, minuman ini selalu dicarikan yang terbaik pada saat perayaan tersebut untuk menambah kesemarakan.
Dalam hal ini kita bisa mengerti bahwa Maria yang adalah juga orang yang perhatian akan kebutuhan-kebutuhan penting, meminta kepada Yesus untuk mengatasi permasalahan pelik yang sedang dihadapi oleh pemilik pesta.
Maria tahu bahwa Yesus tidak akan membiarkan tuan rumah dipermalukan oleh masalah anggur yang habis. Maria tahu bahwa Yesus pasti bisa mengatasinya.
Pesta perkawinan ternyata adalah juga lambang kehidupan kekal, yaitu Kerajaan Surga yang adalah tujuan kita semua. Pertemuan kita kelak, yang adalah jiwa kita dengan Tuhan digambarkan dengan pesta perkawinan, tetapi bukan unsur-unsur tambahan pesta tersebut seperti makanan, minuman, kue tart, foto, undangan dan lain sebagainya tetapi pertemuan dua mempelai pria dan wanita.
Jiwa kita adalah mempelai perempuan dan Tuhan adalah Mempelai laki-laki. Pertemuan antara jiwa dan Tuhan inilah pesta perkawinan kita yang sebenarnya, di mana kita bisa bersatu dengan-Nya yang sedang kita persiapkan selama hidup di dunia ini.
Sehubungan dengan pesta pernikahan ini, kita diperkaya oleh bacaan pertama dari Kitab Yesaya. Tuhan yang sedang mempersiapkan perkawinan kita dengan-Nya, menanti kita sampai kita kelak siap dengan pakaian pesta kawin. Jika saatnya telah tiba, maka kita ini menjadi mahkota keagungan Tuhan, serban Kerajaan Allah, mahkota keagungan tangan Tuhan.
Saat itulah nama kita diubah, dalam arti kita ditransformasikan dari keadaan kita di dunia ini ke dalam keadaan Kerajaan Surga. Saat itulah kebenaran yang kita buat di dunia ini akan bersinar dan diperhitungkan Tuhan. Itulah sukacita jiwa kita dalam pesta perkawinan tersebut, karena ia bertemu dengan Mempelainya, yakni Tuhan.
Doa Renungan Harian Katolik
Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau mengatur segala yang di langit dan di bumi. Dengarkanlah dengan rela permohonan-permohonan umat-Mu dan berilah damai-Mu bagi kami pada zaman ini.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Sumber: renunganhariankatolik.id
Sumber gambar google.com