Renungan Hari Minggu 27 Februari 2022

Renungan Hari Minggu 27 Februari 2022

Renungan Hari Minggu 27 Februari 2022

Seseorang dikagumi, diundang sebagai pembicara, dimintai nasihat dan diberi tugas tertentu karena dipandang memiliki kualitas diri yang bagus. Yakinlah, pikiran, hati, perilaku dan iman yang berkualitas adalah perpaduan sempurna yang akan menghasilkan hidup dan karya yang berkualitas.

Yesus sangat merindukan para murid yang berkualitas. Berkualitas berarti memiliki kemampuan yang bisa diandalkan sesuai dengan bidangnya. Seorang murid atau seorang Katolik yang berkualitas hendaknya setia dalam iman, memiliki pendirian, berprinsip yang bena, berpribadi utuh, memiliki kualitas hati yang mengampuni, menjad| pembawa damai dan senantiasa berbuah dalam kasih. Ada banyak kualitas diri yang mestinya kita miliki dalam hidup.

Apa pun itu, Yesus mengajak kita agar menjadi seseorang di dunia ini dan hidup kita berbuah baik. Mengapa kualitas diri ini amat penting untuk hidup yang lebih baik? Karena kebaikan lahir dari pribadi yang hatinya baik dan tulus. 

Kebaikan akan menuntun orang pada kebaikan. Demikian juga kebenaran akan menuntun orang pada jalan kebenaran. Sebaliknya, kejahatan menuntun orang pada kejahatan. Ingat, gelap tidak bisa mengusir gelap, hanya terang yang bisa melakukannya. Benci tidak bisa mengusir benci, hanya kasih yang bisa melakukannya.

Refleksi dan pembatinan adalah sesuatu yang harus dilakukan setiap saat agar manusia selalu berjalan pada pencerahan. Refleksi atas pengalaman membuahkan kebijaksanaan. Alhasil, pengalaman menjadi guru yang terbaik. 

Refleksi atas kesalahan akan membuahkan kewaspadaan. Alhasil, kesalahan menjadi pijakan untuk bangkit dan memulai lagi. Jika kita terus berusaha untuk merefleksikan dan membatinkan setiap peristiwa hidup, betapa kita akan menjadi pribadi yang tangguh dalam hidup.

Yang sering terjadi dalam hidup adalah proses pendangkalan karena kayanya pengalaman. Aneh bukan? Inilah yang terjadi ketika manusia tidak berefleksi atas pengalaman yang ada atau peristiwa hidup yang dialaminya. 

Ia seperti si buta menuntun si buta. Lihatlah di sekitar kita. Ada banyak penyegaran rohani, buku-buku rohani, rumah ibadat, rumah retret, tempat ziarah dan para pemuka agama. Mestinya, semua itu semakin menjamin kualitas iman generasi zaman now. 

Namun, hasilnya ternyata tidaklah demikian. HaI-hal rohani bukan lagi membuat orang semakin saleh, rendah hati, beriman dan takut akan Tuhan.

Pesan firman Tuhan hari ini: Bijaklah dengan dirimu, hatimu: perilakumu dan imanmu. Pengalaman boleh banyak, jabatan boleh tinggi dan kegiatan boleh padat. 

Namun, jika buah atau dampaknya tidak dirasakan oleh orang lain, adakah sesuatu yang salah dengan Semua itu? 

Refleksikanlah! Pohon yang baik, pasti membuahkan Yang balk. Pribadi yang berkualitas pasti memiliki hidup yang berkualitas.

Sumber https://www.blogevan.com/

Sumber gambar google.com

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url