Renungan Hari Sabtu 26 Februari 2022
Renungan Hari Sabtu 26 Februari 2022
Anak kecil adalah yang terakhir dalam struktur keluarga dan juga dalam masyarakat. Mereka tidak diperhitungkan, dianggap tidak produktif dan bahkan menuntut perhatian lebih dari orang-orang dewasa.
Pada sisi lain, mereka sangat mudah untuk dieksploitasi dan ditindas karena ketidakberdayaan dan ketergantungannya pada orang-orang dewasa.
Para Umat diajak merenungkan bagaimana Yesus begitu kasih sayang menerima dan menyambut anak-anak kecil yang dibawa kepada-Nya dalam konteks hubungan mereka dengan Kerajaan Allah.
Ada dua hal ajaran pokok yang ditekankan dalam perikop yang diberikan diatas. Pertama-tama, Yesus ingin meluruskan status sosial anak-anak kecil yang berlaku pada jaman itu dengan menegur murid-murid-Nya untuk tidak melarang mereka itu datang kepada-Nya (Mrk 10: 14).
Dengan demikian Yesus menempatkan martabat anak-anak kecil itu setara dengan orang-orang dewasa disekeliling-Nya.
Suatu perwujudan kasih Yesus pada anak-anak kecil yang begitu dalam. Bahkan, Yesus menyatakan merekalah yang empunya Kerajaan Allah. Kebanyakan orang mengandalkan jasanya untuk memperoleh Kerajaan Allah, padahal Kerajaan Allah itu adalah karunia belaka.
Karena itu, kalau kita diajak menjadi seperti anak-anak kecil untuk menjadi yang empunya Kerajaan Allah, bukan terutama karena mereka polos, tanpa noda, jujur, rendah hati dan taat, melainkan karena mereka merasa tidak berdaya dan tidak mengandalkan kemampuannya sendiri serta menggantungkan seluruh hidupnya pada Allah.
Mereka sadar akan ketidakberdayaan dirinya dan pasarah kepada Allah, sebagaimana sikap anak-anak kecil terhadap orang dewasa.
Selanjutnya Yesus mengajak kita semua untuk menjadi seperti anak-anak kecil dalam menyambut Kerajaan Allah (Mrk 10: 15). Setiap orang yang ingin masuk ke dalam Kerajaan Allah harus datang kepada Allah dalam sikap sama seperti seorang anak datang kepada bapaknya yaitu siap menerima segala sesuatu dari Allah dengan hati yang sederhana dan penuh rasa terimakasih.
Di sisi lain, sebelumnya di Kapernaum Yesus secara demonstratif mengambil seorang anak kecil, menempatkannya di tengah-tengah para muridnya, dan memeluknya sambil berkata, "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.
Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku"(Mrk 9: 37). Bersikap ramah dan menerima orang yang paling kecil dan diremehkan berarti menerima Yesus, Allah Bapa dan Kerajaan-Nya.
Selain membiarkan anak-anak kecil itu datang kepada-Nya, Yesus juga menyambut dengan kasih sayang, memeluk dan memberkati mereka (Mrk 10: 16-17) yang melambangkan anugerah dan penerimaan Allah atas orang yang tidak berdaya dan tidak diperhitungkan.
Sebagai penutup, kita diajak untuk memberikan kasih sayang yang dalam pada anak-anak seperti Yesus dalam menyambut dan memberkati mereka dan sekaligus mendidik anak-anak kita dalam Tuhan untuk hidup secara kristiani.
Sumber https://www.blogevan.com/
Sumber gambar google.com