Renungan Hari Jumat 25 Maret 2022
Renungan Hari Jumat 25 Maret 2022
Sejarah dunia ini dimulai dari Nazaret, kota yang tersembunyi, kepada seorang perawan yang sedang bertunangan yaitu Maria. Maria hanyalah seorang gadis yang bersahaja namun dipenuhi rahmat, segala kemurahan Allah dianugerahkannya sehingga ia akan memiliki lebih banyak hal dari pada yg sudah ia miliki.
Malaikat Gabriel muncul di hadapan Maria. Ia akan melahirkan Yesus yang akan mewarisi takhta Daud sampai selama-lamanya. Hanya saja ada satu masalah dalam pikiran Maria, yaitu dia belum memiliki suami.
Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” (Luk 1:34). Istilah bersuami dapat kita pikirkan sebagai ungkapan halus akan relasi seksual, maka Maria pun menyadari hal yang sungguh mustahil jika seorang bayi laki-laki akan datang melalui dia.
Maria pun menyadari bahwa apa yang dikatakan oleh malaikat Gabriel adalah diluar logika. Hal yang luar biasa adalah Maria mempercayai hal itu. Seorang gadis muda mampu memiliki kepercayaan (baca. iman) yang begitu besar.
Satu hal lagi, “…Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” (Luk 1:32-33).
Pastilah Maria akan berfikir, apakah kerajaan yang lama runtuh itu akan bangkit kembali? dan masih banyak “apakah” lain yang ada di dalam pikirannya.
Tetapi, dari semua itu Maria lebih memilih.. “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” (Luk 1:38) Sebuah sikap tunduk dan berserah yang bulat dan tidak memperhitungkan harga dirinya sendiri.
Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, apa yang akan Tuhan lakukan bagi kita, lebih dari hal yang kita mampu pikirkan dan semuanya yang akan Tuhan lakukan itu pasti demi kebaikan bagi kita dan juga bagi orang lain.
Sumber https://www.blogevan.com/
Sumber gambar google.com