Renungan Hari Sabtu 26 Maret 2022

Renungan Hari Sabtu 26 Maret 2022

Renungan Hari Sabtu 26 Maret 2022

Orang sombong senantiasa memamerkan kemana-mana apa yang telah ia kerjakan atau capai dalam kehidupan ini, misalnya: gelar, kedudukan, kekayaan, pangkat dst.. 

Yang sering melakukan hal ini pada umumnya adalah para pemimpin, direktur, manajer, dst.., padahal kesuksesan usaha atau peran mereka tak pernah lepas dari jasa dan kinerja sekian banyak orang yang membantunya seperti para pegawai, buruh atau bawahan. 

Sabda hari ini mengingatkan dan mengajak kita semua untuk senantiasa bersikap rendah hati seperti pemungut cukai, yang berdoa kepada Tuhan “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini”.

Doa adalah hal yang sangat mendasar di dalam hidup Kristiani. Setiap orang yang percaya kepada Kristus, pasti berdoa, baik itu secara pribadi maupun bersama-sama di keluarga, komunitas, lingkungan, gereja dan di berbagai tempat lainnya. 

Salah satu tokoh dalam Injil hari ini, yaitu pemungut cukai, memberikan pembelajaran cara berdoa yang sesungguhnya kepada kita. 

Menurut orang Yahudi, mungkin juga saat ini di Indonesia, pekerjaan ini adalah sumber dosa, karena kecenderungan untuk penyelewengan sangat besar.

Oleh sebab itu, pemilik pekerjaan tersebut selalu dianggap pendosa berat. Akan tetapi, pemungut cukai yang diceritakan oleh Yesus di dalam Injil ini menepis prasangka umum tersebut. 

Justru ia malah diunggulkan oleh Yesus di dalam doanya, karena ia dengan rendah hati melihat kedosaannya walaupun mungkin ia tidak berdosa, karena orang yang memiliki hidup baik, selalu menyadari dirinya sebagai pendosa, sehingga ia selalu dengan penyesalan dan kerendahan hati datang di hadapan Tuhan.

Sebagai orang beriman, kita dipanggil untuk berpartisipasi dalam karya penyelamatan-Nya, yaitu menyembuhkan mereka yang sakit, menolong yang menderita, tersingkir dan terbuang, mengampuni yang berdosa dan bersalah. 

Dengan kata lain kita dipanggil untuk mendatangi dan menyelematkan bagian dunia atau para penghuni dunia yang sakit, berdosa dan menderita.

Maka sekiranya kita hanya mampu menyembuhkan atau mengampuni satu orang yang sakit atau berdosa, bergembiralah dan bersyukurlah. 

Jika masing-masing dari kita menyembuhkan atau mengampuni satu orang saja sungguh menggembirakan, karena berarti kita saling mengampuni dan menyembuhkan.

Sumber https://www.blogevan.com/

Sumber gambar google.com

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url