Renungan Hari Jumat 08 April 2022

Renungan Hari Jumat 08 April 2022

Renungan Hari Jumat 08 April 2022

“Dari buahnya pohon itu dikenal.”(Mat 12:33), demikian sabda Yesus. Maka kepada orang-orang Yahudi yang tidak percaya kepadaNya, Ia bersabda: “Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan BapaKu, janganlah percaya kepadaKu, tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepadaKu, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa”.

Namun orang-orang Yahudi semakin tergerak untuk melempari batu pada Yesus, sebaliknya juga banyak orang semakin percaya kepadaNya.

Kita semua kiranya dipanggil untuk meneladan Yesus dengan melakukan pekerjaan atau tugas yang dianugerahkan kepada sebaik dan seoptimal mungkin; memang ada kemungkinan ada orang yang tidak senang terhadap apa yang kita lakukan.

Sebagai contoh pernah saya dengar dari seseorang yang berkompeten dalam tugasnya: sebagai pegawai di departemen pertanian ia mendukung gerakan penghijauan dan kebersihan lingkungan hidup, dan dalam kenyataan ada daerah (RT atau RW) tertentu yang telah melaksanakannya dengan baik.

Maka saya usulkan agar ada gerakan bersama antar departemen untuk hal itu, namun ia berceritera bahwa ada hambatan yaitu dari dinas kebersihan.

Konon jika lingkungan hidup bersih maka banyak pegawai/buruh di dinas kebersihan harus di PHK. Rasanya gerakan secara structural atau resmi tak mungkin berjalan, maka marilah kita mengadakan gerakan secara informal.

Pejabat memang sering menjadi penghambat, maka kita tinggalkan saja mereka dan kita bertindak sebaik mungkin sesuai dengan kemungkinan dan kesempatan di lingkungan hidup kita.

Marilah kita saling membantu dalam berbuat baik, mengerjakan apa yang baik agar semakin banyak orang percaya kepada Tuhan.

“Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku akan tersandung jatuh dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa.

Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil, suatu noda yang selama-lamanya tidak terlupakan!Ya Tuhan semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku “(Yer 20:11-12), demikian kesaksian iman dan doa Yeremia, yang sedang dalam ancaman musuh-musuhnya, kepada Tuhan Nabi senantiasa mewartakan apa yang baik dan benar, dan memang dalam situasi yang dijiwai kemorosotan moral, nasib seorang nabi senantiasa di dalam ancaman.

Kita semua dipanggil untuk menghayati dimensi kenabian iman kita, maka marilah tanpa takut dan gentar kita wartakan apa yang baik dan benar.

Jika dalam mewartakan atau melakukan apa yang baik dan benar harus mengharapi aneka tantangan dan perkara, marilah kita ‘serahkan atau persembahkan’ tantangan dan perkara tersebut kepada Tuhan.

Jangan membalas dendam kepada mereka yang manantang dan mengancam kita, dan percayalah babwa mereka akan mendapat balasan setimpal dengan tantangan dan ancaman mereka.

Mereka pada suatu saat akan tersandung dan jatuh, sebaliknya jika kita senantiasa melakukan apa yang baik dan benar meskipun harus melalui jalan berlobang, berliku-liku dan becek, kita tidak akan tersandung dan jatuh, melainkan tetap tegar dan semakin handal iman dan panggilan kita.

Sumber https://infokatolik.id/

Sumber gambar google.com

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url