Renungan Hari Sabtu 09 April 2022

Renungan Hari Sabtu 09 April 2022

Renungan Hari Sabtu 09 April 2022

Hari ini adalah hari terakhir sebelum kita memasuki “Pekan Suci”, hari-hari untuk merayakan puncak iman kita, Wafat dan Kebangkitan Yesus, Pesta Paskah.

Dalam Warta Gembira hari ini dapat kita baca bahwa para tokoh orang-orang Yahudi bersiap-siap untuk menangkap dan membunuh Yesus, antara lain mereka berkata: “Apakah yang harus kita buat?

Sebab orang itu membuat banyak mujizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita.”

Dan Kayafas, salah seorang dari mereka berkata: “Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa”.

Memang Yesus akan ‘mati’ , sebagaimana diramalkan oleh para nabi, mati demi keselamatan seluruh bangsa di dunia, lebih-lebih atau terutama adalah keselamatan jiwa manusia.

Sementara itu di kalangan.rakyat atau orang banyak bertanya-tanya: “Bagaimana pendapamu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?”

Pesta Paskah adalah pesta besar atau agung dan bagi kita berarti mengenangkan Wafat dan Kebangkitan Yesus, yang setiap kali kita kenangkan di dalam Perayaan Ekaristi, ibadat utama bagi kita semua yang beriman kepadaNya.

Maka marilah kita bersiap-siap memasuki ‘Pekan Suci’ sambil mengenangkan panggilan dan tugas pengutusan kita masing-masing: “Apakah kita berani mati demi keselamatan sesama dan saudara-saudari kita?”

Tentu saja yang kami maksudkan dengan ‘mati’ adalah mempersembahkan diri seutuhnya pada penghayatan panggilan dan pelaksanaan tugas pengutusan kita masing-masing.

“Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhalanya atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan atau dengan semua pelanggaran mereka.

Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa, dan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya” (Yeh 37:23).

Kutipan ini kiranya menggambarkan apa yang akan dilakukan Yesus atau kita kenangkan di dalam Pekan Suci yang akan datang.

Marilah kita mawas diri: “Apakah kita masih atau tidak lagi menajiskan diri dengan berhala-berhala atau dewa-dewa yang menjijikkan atau dengan melanggar aneka janji atau aturan?”

Secara liturgis kita semua telah dilepaskan dari segala penyelewengan tersebut, yaitu ketika kita dibaptis atau dipermandikan.

Maka baiklah secara khusus saya mengajak kita semua untuk mawas diri dan mengenangkan rahmat baptisan yang telah kita terima: sejauh mana dalam permenungan atau refleksi di masa Prapaskah ini kita semakin tergerak untuk taat-setia pada janji baptis, hanya mau mengabdi Tuhan Allah saja dan menolak semua godaan setan.

Kita akan mengenangkan ketaatan dan kesetiaan Yesus pada tugas pengutusanNya, antara lain dengan menderita dan wafat di kayu salib dan bangkit dari mati demi keselamatan seluruh bangsa manusia.

Sumber https://infokatolik.id/

Sumber gambar google.com

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url