Renungan Hari Minggu 10 April 2022
Renungan Hari Minggu 10 April 2022
Dalam liturgi Minggu Palma, kita menemukan dua kisah yang bertolak belakang. Pertama, kita merayakan kedatangan Yesus dalam kemuliaan dan sorak-sorai kala memasuki kota Yerusalem.
Semua orang berteriak: “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!”
Namun, yang kedua, tak lama kemudian kita mendengar dalam bacaan Injil yang diambil dari kisah sengsara bagaimana orang-orang berbalik sikap dengan menghujat Yesus sambil berseru: “Salibkanlah Dia!”
Bahkan, mereka lebih memilih seorang penjahat bernama Barabas untuk dibebaskan dari pada Yesus.
Kisah-kisah ini memberikan tiga hal kepada kita. Pertama, kita sering kali mudah termakan oleh kata-kata orang, apalagi yang mengatakannya adalah orang punya kekuasaan atau orang banyak.
Kita kehilangan pegangan dan prinsip hidup kita. Kita takut dijauhi dan takut dipandang aneh.
Kedua, di saat kita terhasut oleh pendapat orang kita semakin tidak mempunyai hati yang penuh kasih dan kelembutan kepada sesama yang menjadi korban.
Kita kehilangan identitas diri kita sebagai murid Tuhan, yang harusnya bisa menjadi kawan dan penolong bagi yang menderita.
Ketiga, kita bisa belajar kepada Kristus makna dari ‘pengosongan diri’. Pengosongan diri membuat kita lebih mendahulukan kedamaian, kerukunan dan kebaikan sesama di atas segalanya.
Sumber https://infokatolik.id/
Sumber gambar google.com