Renungan Hari Minggu 17 April 2022
Renungan Hari Minggu 17 April 2022
Halleluya…Kristus Telah Bangkit…
Seruan di atas merupakan suatu ungkapan khas dalam misteri paskah. Paskah merupakan perayaan yang sangat penting bagi umat kristen. Umat kristen percaya bahwa, Yesus setelah menderita sampai wafat di kayu salib, akan dibangkitkan pada hari yang ketiga.
Kebangkitan-Nya dari alam maut menunjukkan kepada umat-Nya bahwa diri-Nya sungguh Putera Allah. Bagi umat Kristiani, perayaan ini mau mengenangkan peristiwa yang paling sakral dalam kehidupan Yesus.
Peristiwa paskah merupakan pembuktian janji Tuhan kepada manusia. Tuhan memberikan pengharapan kepada manusia akan kehidupan kekal melalui misteri kebangkitan Putera-Nya.
Tentunya janji pengharapan akan kehidupan kekal, seharusnya diikuti dengan rasa sukacita yang mendalam. Pengharapan tersebut menjadi senjata untuk memperkokoh iman kristiani.
Bacaan dari Injil Yohanes (20: 1-10) yang dibacakan pada hari ini mengkisahkan tentang kebangkitan Yesus. Peristiwa kebangkitan hendak menunjukkan kepada betapa cintanya para murid kepada Yesus.
Meskipun harapan akan Yesus sebagai penyelamat sejenak pudar dengan peristiwa di kayu salib, namun secuil harapan, secuil iman yang dimiliki, meyakinkan para murid bahwa Yesus tidak meninggalkan mereka begitu saja.
Mereka ingat akan kata-kata Yesus ketika masih hidup. “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan”(Mat 17: 22-23).
Bermula dari Maria Magdalena yang pergi ke kubur untuk memberi rempah-rempah, namun yang dijumpainya adalah kubur sudah terbuka. Harapan yang hampir pudar, perlahan-lahan timbul setelah melihat batu yang sudah terguling.
Harapan tersebut bersamaan dengan sukacita yang besar untuk mewartakan kepada para rasul. “Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan” (Yoh 20: 2). Para rasul pun tidak tinggal diam, harapan mereka pun muncul kembali setelah mendengar berita dari Maria Magdalena.
Para rasul (yang diwakili Petrus dan Yohanes) berlaari menunuju ke kubur. Dan pengalaman di kubur (Yoh 20: 3-10) membangkitkan kembali harapan mereka. Harapan yang disertai dengan sukacita. Dan sama seperti para Maria Magdalena, para murid pun dengan sukacita pergi mewartakan dan membagikan pengalaman merka kepada yang lain.
Yesus mau mengajarkan kepada kita bahwa ada pengharapan baru di dalam Dia. Syaratnya adalah tanggapan kita untuk mau dituntun keluar dari kegelapan hidup dan berjalan menuju terangNya yang ajaib. Melalui pertobatan yang kita buat selama masa prapaskah dapat membantu kita mengalami kerahiman-Nya.
Sederhana tapi penuh makna. Paskah: ada pengharapan, ada sukacita, ada pewartaan. Sikap para murid inilah yang perlunya kita rasakan dalam merayakan paskah. Harapan akan keselamatan yang diberikan Yesus kepada kita.
Tentunya harapan tersebut disertai dengan rasa sukacita yang mendalam sehingga kabar sukacita ini senantiasa diwartakan. Mari kita pergi diliputi sukacita dan kegembiraan untuk mewartakan kabar sukacita bahwa Yesus Tuhan kita telah bangkit.
Umat Kristen secara khusus memaknai kebangkitan Yesus dari antara orang mati sebagai satu momen terbesar dalam perjalanan iman mereka, sebab misi kedatangan Kristus adalah hendak menebus dosa manusia dari kematian kekal melalui pengorbanannya di kayu salib tersebut.
Memaknai perayaan Paskah di tengah kondisi bangsa yang terlilit begitu banyak masalah mulai dari pandemi Virus Covid-19, isu radikalisme dan komunisme, angka kemiskinan yang terus merangkak naik, ekonomi yang lesu, tingkat kriminalitas yang tinggi justru harusnya "memaksa" semua elemen bangsa untuk mengambil waktu sejenak merenungi dan mencari solusi yang terbaik.
Maria Magdalena ketika dalam perikop di atas telah sampai pada suatu keadaan tanpa pengharapan. Maria putus asa, sendirian dan kebingungan. Yesus hadir dan memberi pengharapan sejati kepada-Nya. Pemimpin harus hadir dan menyapa yang dipimpinnya.
Kebangkitan Yesus dari dunia orang mati memberi teladan kepada kita, di tengah-tengah suatu keadaan dunia yang penuh dengan masalah, air mata, kelaparan, pertikaian dan konflik seperti sekarang, Allah mau hadir dan melawat umatnya.
Percakapan yang terjadi di kubur Yesus tersebut menjadi sebuah fakta sejarah yang perlu untuk kita peringati tahun demi tahun dan Yesus berpesan agar selalu mengingat bahwa Ia akan bangkit setelah penderitaan-Nya selesai.
Maria dalam kisah itu mendatangi kubur Yesus pagi-pagi sekali untuk menaruh rempah-rempah pada mayat Yesus. Ia tidak mengingat perkataan Sang Guru bahwa Ia akan bangkit pada hari yang ketiga itu.
Maria yang terkejut ketika mendapati kubur batu itu telah terbuka dan ia melihat seperti ada bayangan berdiri di belakangnya, ia pun menoleh dan mendapati seseorang berdiri disana. Maria semakin bingung. Ia berkata kepada orang yang ia sangka pengurus makam itu dengan berkata yang sama yaitu tolong beritahu di mana mayat Yesus di letakan. Mata Maria baru terbuka ketika orang itu menyebut namanya, dia sadar bahwa itu adalah Yesus sendiri.
Maria lekas-lekas berlari-lari hendak memegang Yesus tetapi Ia mencegahnya seperti hendak berkata kalau Tuhan tidak hendak membiarkan Maria dalam keadaan yang sama ketika dulu bersama-sama dengan-Nya.
Ia ingin agar Maria mengambil satu langkah yang radikal untuk keluar dari zona nyamannya dan kembali pada panggilan awal Yesus yaitu pergi dan memberitakan kabar baik Kebangkitannya.
Maria Magdalena mengambil satu keputusan maha penting yaitu berpaling kepada Sang Hidup, ia mendapatkan kehidupan yang dicari oleh umat manusia yaitu Yesus Kristus yang bangkit dan hidup.
Yesus Kristus bangkit dan mengalahkan maut. Kematian tidak dapat menahannya kebih lama sebab Ia adalah kehidupan itu sendiri. Yesus Kristus adalah kebangkitan dan hidup dan setiap orang yang percaya dan menaruh pengharapan kepada-Nya akan mengalami kebangkitan sama seperti Dia.
Beberapa pelajaran yang bisa kita ambil antara lain :
Keadaan di dunia ini tidak pasti dan semakin bertambah buruk dari waktu ke waktu, sehingga kita sangat membutuhkan Sang Hidup- Yesus Kristus.
Yesus Kristus memberi teladan sejati tentang berkorban bagi kemanusiaan itu sendiri.
Hanya ketika kita berpaling kepada Sang Hidup, kita menemukan kebahagiaan sejati.
Jangan takut. Kematian bukan akhir dari dari perjalanan manusia tetapi justru persiapan untuk kehidupan yang sejati bersama Tuhan.
Selamat menghayati arti Paskah yaitu kebangkitan Sang Hidup yang membawa pengharapan akan dunia.
Peristiwa di hari minggu pagi itu adalah sebuah peristiwa yang mengejutkan! Peristiwa itu belum pernah terdengar dan belum pernah terjadi di seantero dunia ini. Kubur yang diletakkan jenasah Yesus dikunjungi para wanita pagi-pagi itu, ternyata telah terbuka tutupannya, dan bahkan tidak ada lagi jenasah di dalamnya.
Cuma kain kafan, kain peluh yang tergeletak di sana menjadi saksi bisu. “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan”, demikian kesaksian Maria Magdalena di pagi buta.
Mengejutkan! Panik, bertanya dan cuma kubur kosong. Pertanyaan-pertanyaan itu pun terjawab oleh murid kesayangan, “ia melihat dan percaya”
Melihat dan Percaya! Adalah jawaban atas segala pertanyaan yang tak terjawab itu. Percaya mengungkapkan ketakberdayaan, keterkejutan akan suatu kepastian. Percaya yang bersumber pada Sabda Yesus sendiri, pada kata-kata Kitab Suci bahwa “Ia harus bangkit dari antara orang mati”.
Itu berarti, segala ketakberdayaan, keterkejutan, ketidak mengertian, kesulitan dan penderiataan serta segala gtanya yang tak terjawab dalam hidup ini justru mendapat jawabannya dari Kitab Suci. Kitab Suci menjadi jawaban atas segalapersolan hidup manusia.
Kitab Suci mengatakan bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati. Maka Yohanes dengan melihat semuanya itu, ia sungguh percaya. Sebab jika Kristus tidak bangkit maka sia-sialah iman kita. Ini yang luar biasa! Maka,kita bangga atas iman kita, iman akan Kristus yang bangkit.
Namun Rasul Paulus mengingatkan, “Kamu telah menerima Kristus Yesus Tuhan kita, maka hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur” (Kol. 2:6-7).
Maria Magdalena pertama mendapat kehormatan disapa oleh Yesus yang bangkit. Dan ia menerima tugas mewartakan tentang sukacita kebangkitan Yesus itu. Paskah Kristus menjadi paskah Maria, karena Maria Magdalena telah bangkit dari kejatuhan dan kelemahannya dan dipercayakan untuk mewartakan-Nya.
Maka, merayakan paskah Tuhan mengajak kita juga untuk bangkit dari segala kelemahan dan dosa-dosa kita. Kelemahan, salah dan dosa adalah kubur yang telah menguburkan kita dari karya kasih dan keselamatan yang dibawa oleh Yesus yang bangkit.
Kita harus bangkit dari keegoan kita, dari semangat konsumerisme, hedonisme, keserakahan, ketidak adilan, kebencian, kecemburuan, iri hati dan sebagainya. Itulah kubur yang menutup hati dan hidup kita, dan kita harus bangkit bersama Kristus yang bangkit.
Kita harus mau dan berani untuk meninggalkan dan menanggalkan semuanya itu, agar kita pun bangkit jaya. Kita bangkit menjadi manusia paskah, menjadi manusia baru dengan semanagt kebangkitan Tuhan.
Selanjutnya, kita yang telah mengalami Paskah Kristus, kita pun diberi tugas untuk mewartakan dan memberi kesaksian tentang kebangkitan-Nya kepada orang lain. Pengalaman Paskah yang membahagiakan tidak boleh disimpan sendiri, tetapi harus dibagi, diwartakan kepada orang lain Kita harus membuka kubur-kubur yang menutupi hati dan hidup kita, dengan bangkit bersama Kristus yang bangkit jaya.
Sebagaimana dalam situasi kita saat ini, kita juga harus menjaga kesehatan diri, menjaga keselamatan dan kesehatan orang lain, untuk mematahkan rantai penyebaran virus corona yang sedang melanda, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, disiplin diri dan tetap di rumah, dalam semangat doa kita terus memohon kerahiman dan belaskasih Allah melalui Yesus yang bangkit agar semua orang, boleh bangkit, mengalami kembali kesehatan yang baik, dijauhkan dari wabah virus corona yang terus menghantui kita.
Hanya dengan peduli kemanusiaan, dan dengan iman kita pun dibangkitkan bersama Yesus yang bangkit. Itulah paskah kita. Paskah yang membahagiakan dan memberikan harapan baru. Selamat merayakan Paskah, Kristus bangkit, Alleluia.
Doa
Allah Bapa yang mahamulia, kabar dari para perempuan yang setia pada Yesus Putera-Mu telah menyadarkan Petrus yang kurang percaya. Pada hari ini kami merayakan kemenangan-Mu atas kematian.
Secara nyata karya kemenangan-Mu kami terima dalam tanda yang sangat kudus, yaitu dalam Ekaristi Kudus. Semoga kami yang telah Engkau tebus semakin mencintai Sabda-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Sumber https://www.renunganhariankatolik.id/
Sumber gambar google.com