Renungan Hari Rabu 27 April 2022

Renungan Hari Rabu 27 April 2022

Renungan Hari Rabu 27 April 2022

Banyak orang beranggapan hanya dengan percaya maka keselamatan akan didapat. Cinta Allah yang luar biasa tidak akan membiarkan anak-anakNya berada dalam lembah nista. 

Sementara perbuatan dosa terus menerus dilakukan hingga tidak lagi dapat membedakan lagi perbuatan baik dan perbuatan dosa yang dilakukan. 

Disisi lain, banyak orang pula kehilangan kepecayaannya kepada karya sekelamatan Tuhan.

Harta benda, nafsu duniawi melunturkan kepercayaannya pada karya kesematan yang berkerja pada dirinya. Untuk itulah Yesus Kristus datang sebagai manusia, rela menderita dan mati di atas kayu salib untuk menebus dosa manusia.

Jika seseorang tidak memiliki kekuatiran akan hukuman dan dosa atas kejahatan yang dilakukannya, pastilah kejahatan akan terus menerus dilakukannya. 

Dalam perikop injil ini, Yesus berbicara tentang hati manusia yang tinggal dalam bayang-bayang kegelapan untuk menyembunyikan perbuatan mereka yang jahat (Yoh. 3:19-20). 

Yesus tidak bermaksud menghakimi kita, melainkan menawarkan kepada kita keselamatan melalui diriNya.

Allah Bapa mengutus AnakNya bukan untuk menghakimi melainkan untuk menyelamatkan. Kasih Tuhan itu tanpa syarat. Seberapa pun besarnya dosa manusia, tetap masih pengampunan dari Tuhan baginya.

Jika mau bertobat, Tuhan di sana sudah menunggu untuk memberikan pengampunan. Maka ada dua kemungkinan yakni menjadi selamat atau binasah. Hal itu semua tergantung dari keputusan pribadinya, mau bertobat atau tidak.

Yesus menjelaskan tentang inisiatif Bapa untuk membawa kembali manusia dalam tataran keselamatan. Inisiatif ini murni karena Allah mempunyai belas kasih yang begitu besar, yang Ia kehendaki adalah keselamatan manusia, bukan kegelapan.

Putera Allah menjadi jaminan abadi akan tawaran keselamatan itu. Putera Allah menjadi penjamin akan keselamatan kekal. Ia yang sengsara, wafat, dimakamkan, dan pada akhirnya bangkit menjadi penjamin sekaligus jaminan janji keselamatan kekal itu.

Doa

Allah Bapa Pencipta manusia, tiap tahun kami memperingati misteri kudus, yang memulihkan martabat manusia dan memberikan harapan akan kebangkitan.

Dengan rendah hati kami mohon, semoga misteri Paskah yang kini kami rayakan dalam iman, kelak kami rayakan dalam cinta kasih abadi.

Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Sumber https://www.renunganhariankatolik.id/

Sumber gambar google.com

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url