Renungan Hari Selasa 30 Agustus 2022
Renungan Hari Selasa 30 Agustus 2022
Suatu ketika terjadi pertengkaran dua orang gadis. Tidak tahu masalahnya apa tetapi mereka saling memaki satu dengan yang lain. Yang satu mengatakan kau setan, yang satu lagi membalas kalau saya setan engkau induk setan.
Dengan kata lain mereka berdua mengatakan bahwa mereka adalah setan. Menurut pandangan Kristen, setan adalah musuh Tuhan dan orang-orang yang percaya. Setan diyakini aktif untuk melawan Tuhan, menggagalkan rencana=rencanaNya yang baik, menimbulkan penderitaan bagi hidup manusia, serta menggoda orang percaya untuk jatuh ke dalam dosa dan memberontak kepada Tuhan.
Demikian dalam bacaan Injil yang kita dengar dikisahkan tentang orang –orang Kapernaum yang takjub, heran akan apa yang dilakukan dan diajarkan oleh Yesus dengan penuh kuasa.
Seorang yang kerasukan setan berteriak dengan suara keras: “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.”
Tentunya setan yang bersembunyi di dalam diri orang tadi tak tahan mendengar pewartaan Yesus dan tidak kuat menantang kuasa Yesus. Maka terjadi pembicaraan antara setan dan Yesus. Setan itu meneriakkan nada umpatan, apa urusanmu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret!”.
Apakah engkau datang untuk membinasakan kami ?. Ia merasa terganggu dan mulai merasa terancam atas kehadiran Yesus. “?” Akhirnya ia mulai menggertak bahwa ia kenal siapa Dia, yakni “Yang Kudus dari Allah.”
Luar biasa pengenalan setan ini terhadap Yesus.. Barangkali kata-kata ini ingin membuat supaya Yesus sedikit groggi”. Sepertinya ada hal-hal yang disembunyikan yang diketahuinya tentang Yesus.
Tetapi ada wilayah suci yang tak memungkinkan setan itu bergerak. Dan wilayah itu ada pada “Yesus”. Jadi setan itu merasa terancam dan gentar di hadapan Yesus yang sedemikian dekat dengan Allah yang Mahasuci.
Penyembuhan itu memperkuat kesan tentang kekuasaan yang hebat yang telah ditimbulkan oleh pengajaran Yesus. Penyakit juga takluk kepada kuasaNya. Dan Yesus ingin melalui apa yang dilakukanNya orang belajar mengenal siapa Dia.
Dijaman ini setan masih berjuang menyamai dirinya dengan Allah, dan kita sering dijadikan sarana olehnya untuk melawan Allah. Mengapa kita bisa menjadi alat setan melawan Allah?
Tentunya karena kita sering lalai menjalankan kehendak Tuhan. Kita lebih memilih melakukan kehendak kita, daripada melakukan kehendakNya dalam hidup kita dengan hidup lebih baik, berbuat kasih bagi sesama, tekun berdoa, tekun mengikuti kegiatan rohani dan tidak memberi kesempatan pada setan untuk berkuasa atas diri kita.
Banyak cara setan itu menguasai kita. Tetapi banyak juga cara yang dapat kita lakukan untuk melawan kuasa setan itu. Kita bisa melawan kuasa itu dengan berserah pada Tuhan, tekun berdoa, rajin membaca, merenungkan, dan mengaplikasikan sabda Tuhan dalam hidup, sehingga setan tidak dapat menguasai hidup kita.
Doa
Ya Allah, Engkau telah mengutus Yesus Kristus, Putra-Mu untuk mengajar kami. Semoga berkat pengajaran-Nya yang penuh kuasa, kami semakin terbuka dan memusatkan perhatian pada Sabda yang akan membawa pengudusan bagi hidup kami.
Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Sumber https://renunganhariankatolik.org/
Sumber gambar google.com