Renungan Hari Kamis 15 September 2022

Renungan Hari Kamis 15 September 2022

Renungan Hari Kamis 15 September 2022

SP. Maria Berdukacita adalah salah satu gelar yang lebih menonjol dari Bunda Maria. Ada banyak gelar yang disematkan ke pada sosok Bunda Yesus ini. Bunda yang Termurni, Bunda yang Patut Dicintai, Bunda Penebus, Bunda Segala Bangsa, Bunda Segala Kemenangan, Perawan yang Murah Hati, Perawan yang Setia, Cermin Kekudusan, Takhta Kebijaksanaan, Bejana Rohani, Bunda Keselamatan Orang Sakit, Bunda Pertolongan Umat Kristen, Ratu Para Malaikat, Tabernakel Pertama, dan Ratu Samudra Pasifik. Ini hanya sebagian deretan gelar yang dilekatkan kepada pribadi Maria.

Jika disebutkan semua, ada 17 gelar yang dimiliki Maria. Gelar-gelar itu memiliki latar belakang beragam, yang muncul dari pengalaman perjumpaan iman umat Allah bersama Maria. Gelar ini jelas merujuk pada saat-saat duka dan duka yang mendalam dalam kehidupan Maria.

Di antara devosi kepada SP. Maria Berdukacita adalah meditasi dan refleksi Tujuh Duka SP. Maria.

Berikut ini adalah Tujuh Duka Maria:

Nubuat Simeon. (Lukas 2: 34-35)

Perjalanan ke Mesir. (Matius 2:13)

Kehilangan Yesus di Bait Suci. (Lukas 2: 43-45)

Maria bertemu Yesus dalam Perjalanan ke Kalvari (Jalan Salib)

Yesus wafat di Kayu Salib. (Yohanes 19:25)

Maria menerima Tubuh Yesus dalam pelukannya. (Matius 27: 57-59)

Tubuh Yesus Ditempatkan di makam. (Yohanes 19: 40-42)

Tak perlu dikatakan bahwa bahkan Bunda Yesus pun tidak luput dari penderitaan dan kesedihan. Namun penderitaan dan kesedihan Maria sangat erat bersatu dengan penderitaan dan kesedihan Yesus seperti yang dapat kita lihat dalam Tujuh Duka Maria.

Penderitaan dan kesedihan Maria juga membuatnya bersatu dengan kita dalam penderitaan dan kesedihan kita sendiri dalam hidup. Tuhan tidak membebaskan Maria dari kesedihan dan penderitaan, sama seperti Dia tidak menyelamatkan Yesus dari kematian di kayu salib.

Tetapi seperti yang kita dengar pada bacaan pertama, Yesus berserah diri dengan rendah hati kepada Tuhan yang menyelamatkan Dia dari kematian, demikian pula Maria juga tunduk dengan rendah hati kepada Tuhan meskipun pedang kesedihan menembus hatinya.

Maria percaya bahwa Tuhan akan menyelamatkannya dari kesedihan dan penderitaannya. Semoga kita mempersatukan diri kita dengan Maria dan percaya seperti itu.

Doa 

Allah Bapa sumber kekuatan kami, ketika Putra-Mu ditinggikan di salib, Ibunda-Nya berdiri di situ dan ikut menderita.

Semoga kami pun ikut serta dalam sengsara yang diderita Kristus demi keselamatan umat manusia, agar kami dapat ikut serta pula dibangkitkan bersama Dia.

Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Sumber https://renunganhariankatolik.org/

Sumber gambar google.com

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url