Renungan Katolik Rabu, 24 September 2025 Bacaan Injil: Lukas 9:1-6
🌿 Renungan Katolik Rabu, 24 September 2025 📖 Bacaan Injil: Lukas 9:1-6
Diutus untuk Memberitakan Kerajaan Allah
Dalam Injil hari ini, Yesus mengutus para murid-Nya dengan kuasa untuk mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, dan mewartakan Kerajaan Allah. Mereka diminta untuk pergi tanpa membawa bekal berlebihan, hanya dengan mengandalkan penyelenggaraan Allah. Pesan ini bukan hanya untuk para murid dua ribu tahun lalu, tetapi juga untuk kita di zaman sekarang.
1. Kuasa dari Kristus, bukan dari diri sendiri
Yesus memberikan kuasa kepada para murid untuk melakukan karya besar: menyembuhkan, mengusir roh jahat, dan mewartakan Injil. Kuasa ini bukan berasal dari kemampuan manusiawi mereka, melainkan dari Kristus sendiri. Kita pun, dalam pembaptisan dan sakramen penguatan, menerima Roh Kudus yang memberi kita keberanian dan kekuatan untuk menjadi saksi-Nya.
2. Kesederhanaan dan kepercayaan penuh pada Allah
Yesus meminta para murid untuk tidak membawa bekal berlebihan. Mereka diajak hidup dalam kesederhanaan, tidak mengandalkan harta atau kekuatan manusiawi, tetapi percaya pada penyediaan Allah melalui sesama. Dalam hidup modern, kita sering kali terlalu khawatir akan materi dan masa depan. Bacaan hari ini mengajak kita untuk belajar percaya bahwa Allah tahu kebutuhan kita.
3. Misi kita di dunia modern
Misi mewartakan Injil tidak terbatas pada para imam, biarawan-biarawati, atau katekis saja. Kita semua diutus dalam situasi hidup kita: di keluarga, tempat kerja, sekolah, bahkan di media sosial. Menjadi saksi Kristus berarti menghadirkan kasih, keadilan, dan pengampunan di tengah dunia yang haus akan harapan.
Di era digital, mewartakan Kerajaan Allah juga berarti menyebarkan kebaikan, doa, dan renungan Katolik yang menguatkan iman. Kita bisa menjadi “murid yang diutus” melalui posting sederhana yang memberi inspirasi iman.
4. Tanggapan ketika ditolak
Yesus mengingatkan murid-Nya bahwa ada kemungkinan mereka ditolak. Bila itu terjadi, mereka diminta untuk “mengibaskan debu” dari kaki mereka. Artinya, jangan berhenti karena penolakan, tetaplah melangkah maju. Dalam kehidupan kita, tidak semua orang menerima kesaksian iman dengan baik. Namun, tugas kita adalah setia, bukan berhasil menurut ukuran dunia.
5. Panggilan untuk kita hari ini
Renungan ini mengajak kita menanyakan pada diri:
- Apakah saya sudah hidup dalam kesederhanaan dan percaya penuh pada Allah?
- Bagaimana saya mewartakan Injil dalam kehidupan sehari-hari, baik secara langsung maupun melalui media digital?
- Apakah saya berani tetap setia meski menghadapi penolakan atau ketidakpedulian?
🌟 Penutup
Injil Lukas 9:1-6 meneguhkan kita bahwa setiap orang Katolik dipanggil menjadi murid yang diutus. Kita tidak perlu takut, sebab kuasa itu berasal dari Kristus. Mari kita belajar hidup sederhana, percaya penuh pada Allah, dan setia dalam mewartakan Kerajaan-Nya, baik di dunia nyata maupun di dunia digital.