Renungan Hari Rabu 12 Januari 2022
Renungan Hari Rabu 12 Januari 2022
Peranan Hana yang istimewa terbaca dalam Samuel anaknya. Anaknya dididik dalam hubungan dengan Allah sebagai orang beriman. Ia mempersembahkan anaknya ke kenisah. Kemudian menyerahkan sebagai bujang yang mengabdi pada kenisah.
Kepekaan membaca rencana dan kehendak Allah dikembangkan bersama Eli sang imam yang mendidiknya. Ibu ini berperan besar dalam pendidikan dan pembinaan nilai-nilai religius bagi anaknya. Tidak mengherankan bahwa anaknya kemudian berani menyatakan kata-kata ini: bersabdalah ya Tuhan, hambamu ini mendengarkan. Kesediaan untuk mendengarkan sabda Tuhan dipupuk oleh ibu Hana.
Hana juga menjadi gambar betapa rawan kehidupan perempuan. Ia dimadu. Meski tetap disayangi, namun situasinya tetap tidak menguntungkan. Ia dipandang sebagai obyek reproduksi, dan sering dalam pengertian sempit: melahirkan anak.
Apakah seorang ibu hanya bisa dipahami demikian? Bukankah reproduksi harus dipahami secara lebih menyeluruh dan luas? Peranan perempuan terletak di sini: menampikan karya Allah yang menyuburkan, mendewasakan, dan mengembangkan.
Hana juga tampil sebagai perintis masa depan yang baru. Ia memberikan kesempatan pembaruan itu dalam diri anaknya. Anak inilah yang kemudian tampil sebagai hakim dan nabi yang memperbarui kehidupan bangsa dan negara.
Tuhan bersabda tidak hanya melalui para penulis Kitab Suci, tetapi juga bersabda melalui ciptaan-ciptaan-Nya yang terus bertumbuh dan berkembang, dan.tentu saja dalam diri manusia, yang diciptakan sesuai dengan gambar atau citra Allah.
Bila kita membaca buku atau majalah dibutuhkan sikap mendengarkan atau kerendahan hati, demikian juga setiap kali harus menghadapi hal-hal atau sesuatu yang baru (teman, pekerjaan, tugas, lingkungan, dst…), tanpa rendah hati dan sikap mendengarkan kita tidak akan tumbuh berkembang sebagai manusia beriman sebagaimana diharapkan atau dikehendaki oleh Tuhan.
Doa Renungan Harian Katolik
Allah Bapa sumber kebahagiaan, semoga kami memahami tugas panggilan kami melalui Yesus, Putra-Mu terkasih, agar kami pantas memasuki kerajaan-Mu yang merupakan jalan kebahagiaan kami serta kebijaksanaan hidup kami.
Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Sumber: renunganhariankatolik.id
Sumber gambar google.com