Renungan Hari Jumat 24 Juni 2022

Renungan Hari Jumat 24 Juni 2022

Renungan Hari Jumat 24 Juni 2022

Pada Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus ini, bacaan Injil adalah perumpamaan tentang gembala dan domba-dombanya. Pada zaman Yesus, gembala dan domba memiliki hubungan yang sangat pribadi.

Karena gembala menghabiskan seluruh waktunya dengan domba-dombanya, dia jadi mengenal setiap hewan dengan baik. Hewan memiliki kepribadian dan preferensi yang berbeda seperti halnya kita manusia.

Domba, bagaimanapun, adalah hewan yang tidak memiliki banyak akal sehat. Itu tidak membuat mereka menjadi binatang yang bodoh; namun, mereka merasa lebih aman dan nyaman saat menjadi bagian dari kawanan domba.

Menjadi bagian dari kawanan memberi domba rasa aman dan nyaman serta persahabatan. Domba dilahirkan dengan kebutuhan bawaan untuk menjadi bagian dari kelompok dan memiliki naluri mengikuti.

Sebagian besar manusia juga memiliki kebutuhan untuk menjadi bagian dari kelompok. Ini tidak berarti bahwa kita tidak memiliki preferensi dan kebutuhan untuk “waktu sendiri”, tetapi kebanyakan manusia pada dasarnya bersifat sosial.

Kebanyakan manusia, pada berbagai waktu dalam hidupnya, hidup bersama orang lain. Mungkin anggota keluarga mereka, teman, teman sekamar kuliah, dll. Terlepas dari kebutuhan kita untuk bersosialisasi, terkadang kita perlu menyendiri.

Kita butuh waktu dan ruang untuk sendiri. Di lain waktu, kita mungkin menyimpang dari kawanan kita (keluarga, teman, gereja) dengan sengaja atau mungkin secara bertahap kita menjauh dari kawanan kita. Seiring waktu, kita mungkin menyadari bahwa kita benar-benar tersesat.

Dalam teks Yehezkiel, gambaran tentang gembala yang baik hati dilukiskan dengan usaha untuk mencari domba-dombanya yang tercerai-berai dan tersesat, lalu ia menggendongnya ke tempat yang aman dan tenang, penuh rumput hijau.

Membantu yang lemah dan menderita merupakan perwujudan kebaikan hati itu. Sedangkan dalam Injil kita mendapatkan contoh tentang kebaikan Allah yang ditunjukkan kepada pendosa.

Pengampunan Allah bagi pendosa itu menunjukkan kerahiman Allah yang tercermin dalam Hati Yesus yang terbuka untuk menolong manusia yang menderita apa saja.

Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus berkaitan langsung dengan kerahiman Allah yang telah diwujudnyatakan dalam banyak mukjizat yang dibuat oleh Yesus.

Menyembuhkan orang sakit, orang lumpuh, membuka mata orang buta, mengusir roh jahat, memberi makan lima ribu orang lapar, itulah kerahiman Allah yang konkret dan nyata.

Luangkan waktu sejenak dan ingatlah saat dalam hidup Anda ketika Anda tersesat. Ini mungkin saat ketika Anda kehilangan rasa diri, tempat dan jati diri. Hari ini, luangkan waktu dan tanyakan pada diri sendiri: Bagaimana saya tersesat dalam hidup saya hari ini?

Apakah saya telah menyimpang dari Allah, Yesus, Roh Kudus? Apakah saya menyimpang dari keluarga dan teman-teman saya?

Apakah saya tersesat dan sendirian? Kemudian ambillah diri Anda dan hati suci Anda dan percayakan seluruh keberadaan Anda kepada Hati Kudus Yesus.

Doa 

Ya Allah, dalam Hati Putra-Mu yang dilukai oleh dosa kami, Engkau berkenan menganugerahi kami harta cinta kasih yang tak terhingga.

Bantulah kami menyatakan bukti yang tulus kepada-Nya dan memberikan pemulihan yang pantas bagi dosa kami.

Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Sumber https://www.renunganhariankatolik.id/

Sumber gambar google.com

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url