Renungan Hari Rabu 28 Desember 2022
Renungan Hari Rabu 28 Desember 2022
Saudara-saudari yang terkasih, Para Sahabat Hati Kudus Yesus yang terkasih, akhir-akhir ini kita semakin sering mendengar kasus-kasus penganiayaan anak-anak, pelecehan hingga pembunuhan terhadap mereka.
Orang-orang yang seharusnya hadir menjadi pelindung dan memberi kasih sayang untuk mereka, orang yang seharusnya menjadi panutan dan teladan karena mempunyai kekuasaan, jabatan, nama baik, kehormatan justru menjadi pelaku kejahatan yang menghancurkan masa depan mereka.
Bacaan injil hari ini juga mengisahkan wafatnya anak-anak tak bersalah akibat keserakahan, ketamakan, egoisme, Menuruti hawa nafsu pribadi seorang penguasa bernama Herodes.
Takut kehilangan kekuasaan membuat Herodes membabi buta dan menghalalkan berbagai cara untuk mempertahankannya.
Kehadiran Yesus sebagaimana diceritakan oleh para Majus, dianggapnya sebagai ancaman. Keterpusatan pada diri membuatnya tak dapat melihat karya Allah dalam diri Yesus yang lahir ke tengah dunia.
Herodes terlalu mencintai diri sendiri sehingga tak mampu melihat Cinta Allah yang ditawarkan untuk semua orang, termasuk untuk Herodes sendiri. Namun, Justru menolak cinta Allah bagi manusia itu.
Ketamakan, keserakahan, egoisme, menuruti hawa nafsu adalah awal kehancuran, tidak hanya kehancuran diri, tetapi kehancuran dan hilangnya masa depan dan bahkan kehidupan orang lain terutama mereka yang lemah, rentan, miskin, dan terabaikan.
Kita dipanggil untuk hadir, memberikan perlindungan untuk mereka. Kita dipanggil untuk menghadirkan kasih untuk mereka yang rentan dan berdaya.
Pesta Kanak-kanak Suci, Martir mengingatkan kita bahwa adalah tugas kita untuk melindungi hak dan martabat anak-anak, sama seperti Maria dan Yusuf melindungi Yesus yang tak berdaya.
Anak-anak adalah masa depan kita. Mereka membutuhkan cinta dan perlindungan kita.
Dan dalam waktu yang tidak lama lagi, merekalah yang akan menunjukkan kasih dan perlindungan Tuhan kepada kita.
Doa
Allah Bapa yang Mahabaik, hari ini para martir-Mu yang kecil tak bersalah, meluhurkan Dikau bukan dengan madah melaikan dengan darah. Semoga iman yang kami akui dengan perkataan kami nyatakan pula dengan perbuatan.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/
Sumber gambar google.com