Renungan Hari Minggu 29 Januari 2023
Renungan Hari Minggu 29 Januari 2023
"Delapan Sabda Bahagia" (Mat 5:1-12) adalah bagian Injil yang sangat dikagumi oleh Bapak Bangsa India, Mahatma Gandhi. Menurut Gandhi, "Delapan Sabda Bahagia" adalah titik pertemuan antara iman Kristiani dan Hindu yang dianutnya.
Alasannya, karena dalam "Delapan Sabda Bahagia" ia dapat melihat pribadi Yesus Kristus sebagai seorang pengamal semangat "Ahimsa" (anti kekerasan) yang sejati.
Dalam pandangan agama Hindu, "Ahimsa" tidak sekadar memiliki makna "tidak melakukan tindakan kekerasan". Tetapi lebih dari itu, Ahimsa memiliki makna ketidakberdayaan di hadapan Tuhan dan ketergantungan pada-Nya.
Tanpa Tuhan, manusia bukanlah apa-apa. Karena merasa rendah dan tidak berdaya di hadapan Tuhan, pada akhirnya manusia pun merasa tidak pantas untuk melakukan kekerasan pada sesamanya.
Dalam Gereja Katolik, ajaran Ahimsa sejiwa dengan ajaran "Jalan Kecil" yang dipopulerkan oleh St. Teresia dari Lisieux.
Menurut St. Teresia, langkah untuk mencapai kekudusan harus dilakukan melalui "Jalan Kecil", yakni: sikap ketidakberdayaan di hadapan Tuhan dan ketergantungan pada-Nya.
Inilah rahasia dari kehidupan St. Teresia yang mengagumkan. Sikap ketidakberdayaan di hadapan Tuhan dan ketergantungan pada-Nya menimbulkan kerinduan yang mendalam di dalam hati Teresia untuk selalu dekat dengan Tuhan dan meneladani sifat-sifat-Nya.
Tuhan yang mau menjadi miskin, menerima dukacita dengan ikhlas, lemah lembut, cinta akan kebenaran, murah hati, suci, selalu membawa damai dan mau menderita demi kebenaran.
Akhirnya, pada hari ini Tuhan menegaskan dalam Injil bahwa "Delapan Sabda Bahagia" merupakan jalan yang paling jelas untuk menggapai kebahagiaan hidup.
Hanya orang yang merasa tidak berdaya di hadapan Tuhan dan bergantung pada-Nyalah yang mampu bersikap miskin di hadapan-Nya, menerima dukacita dengan ikhlas, bersikap lemah lembut, selalu lapar dan haus akan kebenaran, bermurah hati, tulus hati, mampu membawa damai dan teguh bertahan dalam penderitaan demi menegakkan kebenaran.
Mulailah dari "Jalan Kecil" terlebih dahulu sebelum meresapkan "Delapan Sabda Bahagia" ke dalam hati.
Dengan sikap kerendahan hati, semoga kita mampu mengamalkan "Delapan Sabda Bahagia" sebagai jalan menuju kebahagiaan hidup yang sejati. Selamat berbahagia!
Doa Penutup
Ya Tuhan, Allah kami, perkenankanlah kami menghormati Engkau dengan segenap akal budi dan mencintai semua manusia dengan kasih sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/
Sumber gambar google.com